Wednesday, February 9, 2011

Enaknya Hidup Pas Pasan

. . .  cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
( Ibrani  13:5 )
Sering kita mendengar keluhan orang yang hidupnya pas2an. Biasanya  mereka mengisahkannya dengan penuh perasaan dan dengan menitikan air mata, dan tanpa sadar ada juga yang mengemasnya berupa kesaksian (jadinya kesaksian atau keluhan?).
Sebenarnya hidup dalam kondisi pas2an itu asik lho, ini kisahnya : setahun lalu seorang kerabat menanyakan tentang sebuah HP yg baru di launching oleh Google. Setelah coba dipelajari kemudian saya berikan rekomendasi bahwa HP tsb sangat tepat dijadikan pilihan, karena fitur2nya sangat kaya. Kerabat ini hanya mengucapkan terimakasih untuk saran yang telah saya berikan.
Ternyata kerabat ini berusaha mendapatkan HP tsb melalui berbagai cara, dengan mencarinya di negara tetangga dan googling tetapi tidak berhasil, karena untuk negara kita Google tidak bersedia kirim (mungkin karena maraknya praktek pembobolan kartu credit). Kemudian dia teringat memiliki seorang kakak di Hongkong, yang ternyata bersedia mencari dan mengirimkannya melalui jasa delivery. Yang aneh adalah ketika dia memesannya dua buah, dan satu dikirimkan untuk saya yang memang saat itu memegang HP jadul dan cuma ngimpi buat beli HP seperti itu. Jadi pas Tuhan lihat perlu, pas juga Dia beri.
Suatu kali camera digital lama kami yang layarnya kecil itu rusak, betapa sedihnya hati sang istri karena hobinya memang memotret sana, memotret sini. Katanya dalam hati ingin menyisihkan sedikit demi sedikit uang untuk mengganti camera tua tersebut . . .
Perayaan Jumat Agung tahun lalu, kami mendapat tugas pelayanan ke dua kota kecil  di pantura sana, oleh sebab itu sebelum berangkat kami menyempatkan diri untuk mengikuti kebaktian yang diadakan pada Kamis sore. Pada saat menuju tempat kebaktian kami menyusuri jalan dekat stasiun, dan tanpa dinyana terlihat  pemandangan yang cukup indah dan menarik : ada cahaya matahari yang terhalang awan sehingga membentuk seperti sorotan kebawah. Dengan camera HP yang ada kemudian dicoba diambil beberapa gambar, tanpa ada maksud apa2, cuma dengan kesan : wah bagus ya, unik  . . .
Beberapa hari kemudian tanpa sengaja ketika membuka fb, disana ada tawaran mengikuti lomba fotografi dari sebuah studio foto, dilihat dari tenggat waktunya tinggal dua hari lagi, kayanya sudah tidak mungkin berhasil. Coba2 dia posting hasil jepretannya dengan HP saat akan menghadiri kebaktian tersebut. Tanpa diharapkan sebelumnya ternyata foto itu menjadi foto terbaik pilihan juri walaupun tidak mengumpulkan banyak like, dan hadiahnya? Sebuah camera digital 12 mp. Tuhan memberi pas sesuai dengan kebutuhan, dengan cara-Nya.
Hampir setahun sudah camera itu merekam banyak foto2 yang kadang dijadikan gambar latar power point bahan renungan dalam pelayanan kami. Ada kerinduan di hati istri untuk lebih mengembangkan hobinya, sebab itu kali ini dia memimpikan sebuah camera digital SRL, dan mulai menyisihkan sedikit uangnya, entah kapan bisa terkumpul . . .
Suatu ketika dia melihat lagi sebuah lomba foto di fb dari Sony dengan tema “Me & my passion”. Dia lalu terinspirasi untuk memotret hoby anak kami untuk melukis. Disuruhnya seolah anak kami seolah sedang melukis ulang lukisannya, kemudian di ambil gambarnya beberapa kali. Setelah di upload ke fb respon sangat kecil karena kami tidak memobilisasi teman2 untuk memberikan like nya.
Hari Rabu malam 21 Januari 2011, ketika saya menelusuri postingan di twitter perhatian saya tertuju pada postingan Sony tentang pengumuman pemenang lomba foto. Ketika ditelusuri ternyata pemenang utamanya adalah anak saya dengan hadiah sebuah camera digital SRL (ucapan terimakasih bisa dilihat di akun fb Sony). Fotonya sederhana dan gak istimewa kalau dibandingkan dengan foto2 lain, aneh ya? ( bisa dlilihat di akun fb Sony : http://www.facebook.com/#!/SonyIndonesia).
Wuih memang luar biasa kalau kita mau menyerahkan segala keinginan dan permohonan kita hanya kepada Tuhan Yesus, Dia tahu semua masalah dan kebutuhan, bahkan kerinduan kita,  sebelum kita sempat mengatakan bahkan sebelum sempat memikirkannya, Dia yang akan mengatur untuk mengadakan semuanya. Benar kan enaknya hidup pas2an? Pas perlu apa, pas Tuhan adakan dengan cara-Nya, memang enak hidup pas-pasan di dalam tangan Tuhan. (Pdt. Paul Herwanto)

0 comments:

Post a Comment