Monday, January 31, 2011

Kisah Sukses, Rejeki Dan Kasih

Seorang wanita keluar rumah dan ia mendapatkan tiga orang tua berjanggut putih duduk di halaman rumahnya. Wanita itu tidak mengenal mereka dan berkata, “Aku tidak mengenal Anda semua, namun tentunya Anda lapar, mari masuk dan makan bersama kami.”

“Kita tak dapat masuk bersama-sama, Anda hanya bisa mengundang salah satu dari kami”, jawab mereka. Salah seorang dari mereka memperkenalkan diri, “Saya adalah Sukses, teman saya ini adalah Rejeki dan yang ini adalah Kasih. Rundingkanlah dengan suamimu siapa yang ingin Anda undang.”

Wanita itu masuk dan menceritakan pada suaminya tentang ketiga orang asing di luar. Suaminya berkata, “Kalau begitu undanglah Sukses agar aku selalu sukses dalam pekerjaanku.”

Namun wanita itu menyatakan pendapat yang lain, “Menurutku sebaiknya kita undang Rejeki agar kita selalu berkelimpahan Rejeki.”

Menantu perempuan mereka yang ikut mendengarkan percakapan itu ikut berbicara, “Menurutku kita undang saja Kasih agar rumah ini dipenuhi kasih.”

Kedua suami isteri itu menyetujui pendapat menantunya dan mereka mengundang Kasih untuk masuk. Kasih pun bangkit dari duduknya berjalan masuk ke rumah. Namun kedua yang lain juga ikut bangkit dan ikut masuk. Keluarga itu heran, “Bukankah hanya Kasih yang kami undang, mengapa yang lain juga ikut?”

Kasih pun menjelaskan, “Bila kalian mengundang Sukses maka saya dan Rejeki tidak dapat masuk. Begitu juga bila kalian mengundang Rejeki maka saya dan Sukses harus tinggal di luar. Namun karena kalian mengundang aku maka kedua temanku akan menyertaiku. Karena di mana ada Kasih, di situ ada Sukses dan Rejeki.”

Matius 14:13-19 :

13. Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
15. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
16. Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
17. Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
18. Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
19. Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Bunga Cantik Dalam Pot Retak

Rumah kami langsung berseberangan dengan pintu masuk RS John Hopkins di Baltimore. Kami tinggal di lantai dasar dan menyewakan kamar-kamar lantai atas pada para pasien yang ke klinik itu. Suatu petang di musim panas, ketika aku sedang menyiapkan makan malam, ada orang mengetuk pintu.
Saat kubuka, yang kutatap ialah seorang pria dengan wajah yang benar buruk sekali rupanya. “Lho, dia ini juga hampir Cuma setinggi anakku yang berusia 8 tahun,” pikirku ketika aku mengamati tubuh yang bungkuk dan sudah serba keriput ini.
Tapi yang mengerikan ialah wajahnya, begitu miring besar sebelah akibat bengkak, merah dan seperti daging mentah., hiiiihh...! Tapi suaranya begitu lembut menyenangkan ketika ia berkata, “Selamat malam. Saya ini kemari untuk melihat apakah anda punya kamar hanya buat semalam saja. Saya datang berobat dan tiba dari pantai Timur, dan ternyata tidak ada bis lagi sampai esok pagi.”
Ia bilang sudah mencoba mencari kamar sejak tadi siang tanpa hasil, tidak ada seorangpun tampaknya yang punya kamar. “Aku rasa mungkin karena wajahku. Saya tahu kelihatannya memang mengerikan, tapi dokterku bilang dengan beberapa kali pengobatan lagi...."
Untuk sesaat aku mulai ragu-ragu, tapi kemudian kata-kata selanjutnya menenteramkan dan meyakinkanku, “Oh aku bisa kok tidur di kursi goyang di luar sini, di veranda samping ini. Toh bis ku esok pagi-pagi juga sudah berangkat.”
Aku katakan kepadanya bahwa kami akan mencarikan ranjang buat dia, untuk beristirahat di beranda. Aku masuk ke dalam menyelesaikan makan malam. Setelah rampung, aku mengundang pria tua itu, kalau-kalau ia mau ikut makan.
“Wah, terima kasih, tapi saya sudah bawa cukup banyak makanan.”
Dan ia menunjukkan sebuah kantung kertas coklat. Selesai dengan mencuci piring-piring, aku keluar mengobrol dengannya beberapa menit. Tak butuh waktu lama untuk melihat bahwa orang tua ini memiliki sebuah hati yang terlampau besar untuk dijejalkan ke tubuhnya yang kecil ini..
Dia bercerita ia menangkap ikan untuk menunjang putrinya, kelima anak-anaknya, dan istrinya, yang tanpa daya telah lumpuh selamanya akibat luka di tulang punggung. Ia bercerita itu bukan dengan berkeluh kesah dan mengadu; malah sesungguhnya, setiap kalimat selalu didahului dengan ucapan syukur pada Allah untuk suatu berkat! Ia berterima kasih bahwa tidak ada rasa sakit yang menyertai penyakitnya, yang rupa-rupanya adalah semacam kanker kulit. Ia bersyukur pada Allah yang memberinya kekuatan untuk bisa terus maju dan bertahan.
Saatnya tidur, kami bukakan ranjang lipat kain berkemah untuknya di kamar anak-anak. Esoknya waktu aku bangun, seprei dan selimut sudah rapi terlipat dan pria tua itu sudah berada di veranda. Ia menolak makan pagi, tapi sesaat sebelum ia berangkat naik bis, ia berhenti sebentar, seakan meminta suatu bantuan besar, ia berkata, "Permisi, bolehkah aku datang dan tinggal di sini lagi lain kali bila aku harus kembali berobat? Saya sungguh tidak akan merepotkan anda sedikitpun. Saya bisa kok tidur enak dikursi."
Ia berhenti sejenak dan lalu menambahkan, "Anak-anak anda membuatku begitu merasa kerasan seperti di rumah sendiri. Orang dewasa rasanya terganggu oleh rupa buruknya wajahku, tetapi anak-anak tampaknya tidak terganggu."
Aku katakan silahkan datang kembali setiap saat. Ketika ia datang lagi, ia tiba pagi-pagi jam tujuh lewat sedikit. Sebagai oleh-oleh, ia bawakan seekor ikan besar dan satu liter kerang oyster terbesar yang pernah kulihat. Ia bilang, pagi sebelum berangkat, semuanya ia kuliti supaya tetap bagus dan segar. Aku tahu bisnya berangkat jam 4.00 pagi, entah jam berapa ia sudah harus bangun untuk mengerjakan semuanya ini bagi kami. Selama tahun-tahun ia datang dan tinggal bersama kami, tidak pernah sekalipun ia datang tanpa membawakan kami ikan atau kerang oyster atau sayur mayur dari kebunnya. Beberapa kali kami terima kiriman lewat pos, selalu lewat kilat khusus, ikan dan oyster terbungkus dalam sebuah kotak penuh daun bayam atau sejenis kol, setiap helai tercuci bersih. Mengetahui bahwa ia harus berjalan sekitar 5 km untuk mengirimkan semua itu, dan sadar betapa sedikit penghasilannya, kiriman-kiriman dia menjadi makin bernilai...
Ketika aku menerima kiriman oleh-oleh itu, sering aku teringat kepada komentar tetangga kami pada hari ia pulang ketika pertama kali datang.
"Ehhh, kau terima dia bermalam ya, orang yang luar biasa jelek menjijikkan mukanya itu? Tadi malam ia kutolak. Waduhh, celaka dehh.., kita kan bakal kehilangan langganan kalau nerima orang macam gitu!"
Oh ya, memang boleh jadi kita kehilangan satu dua tamu. Tapi seandainya mereka sempat mengenalnya, mungkin penyakit mereka bakal jadi akan lebih mudah untuk dipikul. Aku tahu kami sekeluarga akan selalu bersyukur, sempat dan telah mengenalnya; dari dia kami belajar apa artinya menerima yang buruk tanpa mengeluh, dan yang baik dengan bersyukur kepada Allah.
Baru-baru ini aku mengunjungi seorang teman yang punya rumah kaca. Ketika ia menunjukkan tanaman-tanaman bunganya, kami sampai pada satu tanaman krisan [timum] yang paling cantik dari semuanya, lebat penuh tertutup bunga berwarna kuning emas. Tapi aku jadi heran sekali, melihat ia tertanam dalam sebuah ember tua, sudah penyok berkarat pula. Dalam hati aku berkata, "Kalau ini tanamanku, pastilah sudah akan kutanam di dalam bejana terindah yang kumiliki."
Tapi temanku merubah cara pikirku. "Ahh, aku sedang kekurangan pot saat itu," ia coba terangkan, "dan tahu ini bakal cantik sekali, aku pikir tidak apalah sementara aku pakai ember loak ini. Toh cuma buat sebentar saja, sampai aku bisa menanamnya di taman."
Ia pastilah terheran-heran sendiri melihat aku tertawa begitu gembira, tapi aku membayangkan kejadian dan skenario seperti itu di surga.
"Hah, yang ini luar biasa bagusnya," mungkin begitulah kata Allah saat Ia sampai pada jiwa nelayan tua baik hati itu."
Ia pastilah tidak akan keberatan memulai dulu di dalam badan kecil ini." Semua ini sudah lama terjadi, dulu dan kini, di dalam taman Allah, betapa tinggi mestinya berdirinya jiwa manis baik ini.
"Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati." - 1 Samuel 16:7b
Sahabat2 adalah istimewa sekali. Mereka membuatmu tersenyum dan mendorongmu jadi sukses. Mereka meminjamimu sebuah kuping dan berbagi suatu kata pujian. Tunjukkan kawan2mu betapa kau peduli.. Buatlah seseorang tersenyum hari ini.
"Your failure is not a reason for GOD to stop loving you"

Apartemen Lantai 60

Ada satu keluarga yang mengontrak rumah dan akhirnya membeli sebuah apartemen di lantai 60. Apartemen itu memakan waktu sangat lama dalam pembuatannya. Kemudian, tibalah hari yang dinanti. Apartemen dambaan telah jadi dan selesai dengan baik. Dengan semangat dan antusias mereka membawa banyak barang-barang untuk mengisi apartemen mereka. Mereka membawa surat kabar, pakaian, mainan, makanan, kompor, lemari pakaian, tempat tidur, peralatan makan, televisi, alat musik, sabun, teropong, dan banyak sekali barang lain.

"Nanti di atas, kita bisa nonton tv, main video game, masak terus makan masakan buatan sendiri, bisa bersantai sambil mendengarkan musik, bisa meneropong jauh, bersantai, mandi dulu, pokoknya enak deh..." demikian pikir mereka.

Sesampainya mereka di sana, mereka menemui developer. Ternyata, apartemen itu baru setengah jadi dan lift belum terpasang. Mereka sangat kecewa dibuatnya. Mereka ingin pulang ke rumah lama mereka, tapi kontrak mereka sudah habis. Dengan sangat terpaksa, mereka harus tetap naik ke atas sana dan tinggal di dalamnya menggunakan tangga darurat. Mereka naik membawa semua barang mereka menggunakan tangga darurat. tangga demi tangga dilalui, mereka terus maju dengan semangat membara.

Sesampainya mereka di lantai 25 mereka kelelahan, mereka makan dan minum dengan lahapnya. Lalu mereka melihat barang-barang mereka, semuanya utuh. Timbul sebuah pikiran untuk mengurangi barang bawaan mereka. Lalu mereka memutuskan untuk meninggalkan meja telepon dengan teleponnya. "Toh diatas kita tidak perlu telepon atau pesan apa-apa," demikian menurut mereka.

Di lantai 30 mereka tinggalkan baju, mainan dan lemari pakaian mereka. "Toh kita masih memakai baju."

Lalu mereka terus melaju ke lantai 35, mereka masih mengeluh dan memutuskan untuk meninggalkan barang mereka lagi yaitu televisi dan radio serta compo. "Soalnya kita tidak perlu nonton tv, toh acara dan lagu-lagu yang kita punya itu-itu saja."

Teruslah mereka melaju sampai lantai 45, rasanya masih berat dan tidak menyenangkan. Maka mereka tinggalkan kompor dan bahan makanan yang mereka bawa. "Toh tadi masih kenyang makan banyak."

Lalu, di lantai 55 teropong dengan tripod yang sangat besar mereka tinggalkan begitu saja. "Toh di atas mau lihat apa, belum jadi semua tower yang lain."

Sesampainya di lantai 60, mereka masuk dan menyadari yang mereka miliki hanya sebuah kasur. Tidak ada jalan lain, mereka hanya ingin tidur karena tidak ada pilihan lain.

And so.... what's the point? Mungkin Anda bingung kenapa perumpamaan ini sangat panjang. Perjalanan itu melambangkan kehidupan. Tiap lantai yang ada, melambangkan umur. Dan Anda adalah keluarga tersebut. Barang-barang tersebut adalah mimpi Anda, barang-barang tersebut adalah perlambang tindakan Anda.

Di umur 25 Anda mulai bekerja dan memutuskan untuk fokus pada pekerjaan Anda, tanpa sadar Anda telah mengeliminasi banyak sahabat potensial. Di umur 30 Anda sudah tidak memperhatikan penampilan dan melupakan hobi Anda akibat sulitnya bersaing. Di umur 35 Anda mulai melupakan kesenangan yang Anda dambakan di hari tua akibat kenyataan bahwa tabungan Anda tidak mencukupi. Di umur 45 Anda berhenti makan makanan yang Anda sukai akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan di usia 25 yang mulai berdampak buruk di usia ini. Di umur 55 Anda benar-benar melupakan keinginan menikmati hari tua dengan memandang indahnya hidup dengan menikmati apa yang Anda lewati, Anda mulai kuatir dengan masa depan anak Anda. Di umur 60, Anda menyesal tidak banyak yang Anda dapat akibat tidak ada mimpi yang direalisasikan. Anda hanya ingin cepat tidur selamanya, karena Anda sudah tidak bisa lagi makan makanan enak, Anda tidak memiliki "achievement" yang bisa dibanggakan, Anda tidak punya siapapun yang menjadi sahabat Anda, Anda tidak bisa menikmati hobi Anda di masa muda, kesehatan badan mengkuatirkan.

Hidup cuma datang sekali. Jadi pastikan, Anda akan berjuang untuk mencaoai mimpi-mimpi Anda! Jangan lepaskan, tapi usahakan. Jangan sampai kita kehabisan pilihan dalam menjalani hidup. *Dreaming is a freedom, so free your dreams*.

Apa Itu Masalah?

Masalah yang kamu hadapi akan membuatmu kalah atau juga membuatmu berhasil – tergantung bagaimana kamu meresponinya. Sayangnya banyak orang yang salah memandang bagaimana Tuhan memakai masalah-masalah untuk kebaikan dalam hidupnya. Mereka menanggapinya dengan cara yang bodoh dan marah terhadap masalah-masalahnya bahkan tidak mau memikirkan apa keuntungan yang mereka terima.

Di bawah ini ada lima cara Tuhan memakai masalah dalam hidupmu :

Tuhan memakai masalah untuk menuntunmu
Kadang-kadang Tuhan harus membakar tempat kenyamananmu agar kamu mau berpindah. Masalah sering membawa kita ke tempat yang baru dan memotivasikan kita untuk berubah. Apakah Tuhan sedang mencoba mengambil perhatianmu. Kadang-kadang membawa kita ke situasi, keadaan yang menyakitkan agar kita mau mengubah cara jalan kita (Amsal 20:30)

Tuhan memakai masalah untuk mengujimu
Manusia seperti the celup, jika kita ingin mengetahui apa yang ada di dalamnya, masukkan saja ke dalam air panas! Pernahkah Tuhan menguji imanmu lewat masalah-masalah? Apakah masalah-masalah itu membuka pikiranmu? Ketika kamu menghadapi banyak masalah, hendaklah kamu penuh sukacita sebab lewat masalah-masalah ini akan menguji imanmu dan akan mengajarkan kamu tentang kesanaran (Yak 1:2-3)

Tuhan memakai masalah untuk mengoreksimu
Ada beberapa pelajaran yang kita dapati lewat jalan yang menyakitkan dan kegagalan. Contohnya seperti anak kecil yang orang tuanya menyuruh dia untuk tidak memegang kompor yang panas. Tetapi kamu mungkin akan dapat mempelajari sesuatu lewat terbakar. Kadang-kadang kita mempelajari nilai dari sesuatu : kesehatan, uamg, hubungan, dengan menghilangkannya. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu (Mzm 119:71)

Tuhan memakai masalah untuk melindungimu
Suatu masalah kadang-kadang kelihatan akan lebih memberkatimu jika masalah itu mencegahmu untuk jatuh ke masalah yang lebih merugikanmu . Tahun yang lalu seorang teman dipecat karena menolak mengerjakan sesuatu yang tidak beretika ketika atasannya menyuruhnya. Kehilangan pekerjaan adalah masalahnya. Tetapi ia terselamat dari hukuman penjara setelah setahun kemudian ketika tindakan atasannya terungkap. “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan (Kej 50:20)

Tuhan memakai masalah untuk meyempurnakanmu
Masalah, jika ditanggapi dengan benar, membangun karakter kita. Tuhan jauh lebih tertarik pada karaktermu daripada kesenanganmu. Hubunganmu dengan Tuhan dan karaktermu adalah dua hal yang kekal, justru bisa bersuka cita ketika kita sedang menghadapi masalah… masalah menolong kita untuk belajar bersabar. Dan kesabaran membentuk karakter kita dan menolong kita percaya 

Wednesday, January 26, 2011

Rev. Jerry Stot: Mengapa Allah Memberi Nama Yesus Pada AnakNya


AKU ADALAH AKU
Allah menyatakan diriNya sebagai Allah Abraham, Ishak, Yakub. Tetapi Musa bertanya kepada Allah: jika orang Israel menanyakan tentang nama Allah yang menyuruh ia pergi kepada mereka, apakah yang harus dikatakannya. Sebab selama ia tinggal di Mesir, orang Israel telah mengenal banyak allah. Maka kata Allah kepada Musa bahwa namaNya adalah: AKU ADALAH AKU.
Dalam bahasa Ibrani digunakan kata Haya atau Heya yang artinya: Dia yang telah ada dari mulanya, Dia yang melengkapi, memenuhi dan mencukupkan. Dia yang menjadikan segala sesuatu. Di dalam nama itu terkandung dan mencakup segala sesuatu yang diperlukan, terdapat segala sesuatu: AKU adalah yang selalu ada, AKU adalah yang selalu memiliki pengharapan, AKU adalah yang memiliki segala sesuatu, AKU adalah yang awal dan akan ada sampai akhir, AKU adalah yang memutuskan ikatan perbudakan, AKU adalah yang menjadikan segala sesuatu.
Nama Allah dalam bahasa Ibrani adalah susunan huruf mati: YHVH. Orang Israel begitu menghormati nama ini sehingga tidak berani menuliskan atau menyebutkannya dengan sembarangan. Bahkan jika harus menuliskan nama itu, maka mereka melakukan doa dan puasa agar dilayakan untuk melakukan hal tersebut. Sebagai gantinya mereka menggunakan kata Tuhan (Ingg: Lord; Ibr: Adonai). Istilah Yehovah atau Yahwe yang kita kenal sekarang tidak ada dalam Alkitab asli. Para penerjemah bahasa Inggrislah yang memasukan huruf-huruf hidup dalam kata-kata tadi sehingga muncul kata Yehovah atau Yahwe. Bagaimanapun istilah yang digunakan yang pasti saat Allah menyatakan diriNya sebagai AKU ADALAH AKU maka itu artinya Dia menyatakan penyertaanNya dalam hal apa saja, dimana saja, kapan saja dan bagaimanapun saja.
Theofanik
Alkitab mengatakan bahwa Yesus telah ada sebelum segala sesuatu ada. Dia adalah Firman yang bersama-sama dengan Allah dari semula; segala sesuatu dijadikan di dalam Dia dan tidak ada yang jadi di luar Dia. Yesus bukan berada di bumi 2000 tahun yang lalu. Dia telah ada sejak sebelum bumi dijadikan. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Dia telah ada sejak semula.?
Alkitab Perjanjian Lama sering menyebutkan oknum Malaikat Tuhan yang datang menjumpai seseorang. Bila itu adalah malaikat dalam arti yang sebenarnya, maka malaikat tidak akan pernah mau menerima pujian dan penyembahan karena mereka tahu bahwa mereka hanyalah pelayan-pelayan Allah saja. Tapi bila malaikat itu bersedia menerima persembahan itu atau memberi berkat, maka itulah yang disebut Theofanik, pernyataan diri Yesus dalam Perjanjian Lama. Ini dapat kita lihat dalam peristiwa dimana Malaikat yang menemui Gideon bersedia bersedia membakar persembahan yang diberikan Gideon. Sedangkan Malaikat yang bergumul dengan Yakub hingga pagi hari memenuhi permintaan Yakub untuk memberikan berkatNya sebelum Ia pergi. Oknum Malaikat itu adalah Yesus sendiri. Siapakah yang ditemui Musa saat ia  melihat belukar yang menyala tapi tidak terbakar? Jawabnya: Yesus sendiri. Penjelasan yang lebih mendetil justru ada dalam Perjanjian Baru dikatakan oleh Yesus sendiri.
Kepada orang-orang Yahudi Yesus mengatakan bahwa Dia telah ada sebelum Abraham ada sebab kataNya: Aku ada (Yoh. 8:54-59). Ketika mendengar kata-kata tersebut, meluaplah amarah orang Yahudi kepadaNya. Mereka mengenal arti penyebutan nama AKU ADA sebab memang telah dikatakan oleh Allah bahwa nama itu akan berlaku turun temurun. Demikian juga ketika diperhadapkan kepada Imam Besar, Yesus mengatakan AKULAH DIA (Mrk. 14:61-63). Pernyataan ini membuat Imam Besar marah dan mengoyakan bajunya. Juga ketika Yesus menyebutkan bahwa Dia adalah AKULAH DIA kepada prajurit yang hendak menangkap Dia di taman Getsemani, maka jatuh tersungkurlah mereka semua (Yoh. 18:6).
Nama yang Luarbiasa
Kepada Maria dan Yusuf Allah berpesan agar bayi yang dilahirkan oleh Maria diberi nama Yesua. Persamaan nama ini dalam Perjanjian Lama adalah Yosua yang terdiri dari kata Yo dari kata Yehovah dan shua yang berarti keselamatan. Yosua atau Yesus berarti Allah adalah keselamatan. Sedang dalam bahasa Yunani kata Yesus dituliskan I Esus.
Didalam nama Yesus terkandung segala arti dari nama Allah: AKU ADALAH AKU yang telah disebutkan sebelumnya. Petrus dan Yes memberikan nama Yesus kepada orang yang lumpuh, maka sembuhlah orang itu. Sejarah dan kesaksian orang-orang percaya hingga saat ini menunjukan bagaimana saat nama Yesus diucapkan sesuatu yang luar biasa terjadi: ada kesembuhan, ada keselamatan, ada penghiburan, ada pemenuhan, dan lain sebagainya.
Tapi saat nama Yesus disebutkan, kuasa neraka bergoncang dan dunia menjadi marah karena nama itu. Banyak orang menggunakan nama Yesus untuk mengutuk dan tidak sedikit orang yang selalu berusaha merendahkan nama itu. Di zaman kerajaan Romawi orang dibebaskan untuk menyembah apapun juga tapi saat nama Yesus diucapkan datanglah penganiayaan dan penderitaan atas mereka yang mengucapkannya. Para rasul dilarang keras oleh para pemimpin agama Yahudi untuk menggunakan nama itu.
Nama Yesus menjadi luarbiasa karena Dia dengan rela mengosongkan diriNya untuk menjadi hamba yang taat kepada Bapa sampai di kayu salib; karena itulah Allah mengaruniakan kepada Yesus Nama diatas segala nama yang didalam nama itu setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku bahwa Dialah Tuhan (Flp. 2:7-10). Tidak ada keselamatan di luar nama Yesus.
Nama yang menyelamatkan.
Oleh nama Yesus manusia diselamatkan. Dalam bahasa Yunani untuk kata diselamatkan digunakan kata sozo yang artinya tidak hanya diselamatkan dan masuk surga, tapi mengandung arti kesembuhan dalam hal rohani, jasmani, dan emosi, kelepasan, kelimpahan, kesempurnaan dalam segala sesuatu. Dalam keadaan sakit, kesusahan, atau dosa sekalipun, jika kita mengaku Yesus sebagai Tuhan, maka Dia adalah Allah yang menyelamatkan kita.
Oleh karena itu meski sudah dilarang para rasul tetap memberitakan nama Yesus. Jadi, meski musuh sangat tidak suka menggunakan nama Yesus, tetap serukan nama itu. Bartimeus disuruh diam oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, tapi dia tetap berteriak-teriak memanggil Yesus. Alhasil, mujizat yang luar biasa terjadi, dia sembuh dari kebutaannya. Mujizat terjadi saat nama Yesus kita serukan. Itulah sebabnya Allah memberi nama Yesus kepada AnakNya.

Bawa Bodyguard?(Paul Herwanto)


Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, . . .
(Mazmur 34:8)
clip_image002Pengalaman ini terjadi sudah sangat lama, akan tetapi begitu membekas dan sangat melekat. Ketika itu tahun 1980an awal, saya sedang menyelesaikan kuliah yang tersisa karena sempat ditinggal bekerja. Biasanya kami berkumpul bersama teman-teman untuk membahas mata kuliah tertentu. Maklum tiap dosen mempunyai kebiasaannya sendiri dalam memberikan pola soal, jadi untuk itu biasanya kami berembuk membahas bagaimana cara menjawab pertanyaan sang dosen agar sesuai seleranya.
Suatu kali saya bermaksud menemui seorang teman yang ibunya seorang peramal yang cukup disegani. Karena saat itu telepon masih langka jadi tanpa janji dulu langsung ke rumahnya. Di depan rumahnya ternyata pintu sudah terbuka, kekhawatiran muncul jangan-jangan teman yang dicari tidak di rumah. Benar saja, ketika pintu diketuk yang keluar sang ibu. Anehnya, ketika beliau menghampiri pintu, matanya terbelalak lalu bertanya : “kamu datang dengan siapa”? Saya jawab saya datang sendiri, dan balas bertanya: memangnya kenapa tante? Beliau cuma bengong, setelah ditanya kembali barulah beliau menjawab bahwa dia melihat saya datang dengan seseorang yang berdiri di belakang saya, berjubah putih dan berperawakan tinggi . . . . . Wah dikiranya saya bawa bodyguard . . . . . .
Selepas itu beliau mencoba untuk mulai mengintimidasi dengan kebolehannya, dia mencoba untuk melihat letak rumah dan juga melihat keadaan ibu saya, perawakan dan juga kesehatannya. Anehnya, Semua yang dilihatnya tidak ada yang cocok alias meleset. Saat itu saya sadar bahwa ada kuasa Tuhan yang melindungi dengan mengintimidasi sang ibu di awal pertemuan, oleh sebab itu semua penglihatannya tidak ada yang cocok.
Ketika kemudian beliau meminta tolong untuk diantar ke suatu tempat, dalam perjalanan dia menanyakan apakah saya ke gereja? Ketika saya meng-iyakan, beliau menjawab : “memang kuasa Tuhan di atas segalanya”. Wow, suatu pengakuan yang jujur setelah mengalami bagaimana dasyatnya penyertaan dan perlindungan Tuhan atas seorang anak-Nya, dan Iblis dikalahkan!

Prioritas Menghasilkan Fasilitas(Pdt. J.E Awondatu)


Matius 6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Siapa ini Salomo? Salomo ini raja paling kaya di dunia dan tidak akan ada lagi raja yang bisa melebihi Salomo. Paling kaya di dunia. Walaupun Salomo yang bisa ganti pakaian setiap jam karena dia raja, tidak punya pakaian seindah bunga bakung ini. Jadi dengan lain kata, bunga bakung lebih baik dari keindahan pakaian dari Salomo. Amin? Lalu dia berkata begini:
6:30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Salinan lain: …, hai orang yang imannya kecil.
Jadi kita lebih dari bunga bakung, bunga bakung lebih dari Salomo. Pakaiannya ini saudara. Salomo kalah sama bunga bakung tapi bunga bakung ini ada sekarang besok dipatahin, Tuhan kasih keindahan lebih dari Salomo. Sekarang saudara dan saya gereja dilebihkan, much more. Much saja sudah banyak, more lebih banyak lagi, engkau akan didandani, hei orang yang imannya kecil.
Sebelum saya masuk ayat 31, saya ingin saudara tahu satu hal dulu bahwa Tuhan yang kita sembah sangat memperhatikan kita, lebih dari Dia memperhatikan bunga bakung. Salomo Dia perhatikan tapi sudah mati. Bunga bakung tiap hari kita bisa lihat. Dia perhatikan kita, Dia memprioritaskan kita lebih dulu.
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Tiga hal: Makan, minum, pakai.
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Bahasa Indonesia pakai kata semuanya itu. Salinan lain, all these things … hal-hal yang kita perlukan sehari-hari, apa saja dari urusan bayi sampai nanti mau menikah.
Apapun saja Tuhan siapkan bagi kita. Kalau kita repot dengan itu, kita sama dengan orang kafir. Kita makan apa ya? Kita minum apa ya? Kita pakai baju apa ya?
Jangan kuatir, kata Tuhan, apa yang akan kamu makan, apa yang akan kamu minum, apa yang akan kamu pakai. Jangan kuatir.
Saya ingin kita mundur dulu dalam perjanjian lama, waktu orang Israel keluar dari Mesir berapa tahun dia beredar-edar saudara? 40 tahun di padang gurun, ditulis di Alkitab sepatunya tidak rusak, bajunyapun tidak rusak. Mana ada air? Tapi kok nggak bau. 40 tahun loh nggak ada air buat cuci. Minum buat minum saja ada, buat cuci 3 juta orang? Tapi Tuhan bikin pakaiannya tidak rusak, sepatunya tidak rusak. Makanya Dia larang, saudara dilarang kuatir. Jangan kamu kuatir.
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Memerlukan. Nah, ada dua macam keperluan: Keperluan rohani dan keperluan jasmani. Tuhan bilang sekarang, Bapamu di sorga tahu kamu memerlukan semuanya. Keperluan jasmani, siapa yang mau kawin tahun ini angkat tangan? Masih banyak keperluan? Keperluan ada. Tapi Bapamu di sorga Dia tahu apa yang engkau perlukan. Tetapi pelan-pelan Dia bilang nah,
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, …
Tuhan tahu bahwa saudara memerlukan semuanya. Saudara percaya bahwa Tuhan tahu keperluan kita?
Tetapi cari dulu, prioritaskan dulu kerjaaan Allah dan kebenarannya. Ini prioritas, lalu fasilitas
6:33 …, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Apa yang saudara perlukan, semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Dan hal-hal tentek bengek semua yang saudara perlukan, yang mungkin saudara tidak pernah pikir, aduh sebetulnya saya perlu itu, saudara tidak pikir, Bapamu di sorga menyediakan. Tapi syaratnya itu, prioritaskan dulu kerajaan Allah, prioritaskan dulu Tuhan, prioritaskan dulu hal-hal yang rohani, prioritaskan dulu doa, prioritaskan dulu firman Allah, prioritaskan dulu Yesus, maka fasilitas semuanya akan ditambahkan kepadamu.
Saya senang dengan kata ditambahkan. Siapa yang umurnya ditambah 15 tahun? Raja Hizkia. Saudara mau gaji saudara ditambah? Saya masih mau bicara tentang berkat-berkat jasmani, ya. Kita buka dulu I Korintus
2:9 Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Dengan lain kata saudara tidak pernah mikir, nggak pernah lihat, nggak pernah dengar, nggak pernah timbul dalam hati. Semua yang disediakan Allah, untuk siapa? Mereka yang mengasihi Dia. Dengan lain kata, semua yang memprioritaskan Dia dulu. Kalau saudara memprioritaskan Tuhan dulu, faslitas itu pasti. Nggak usah takut, pasti. Dan bahkan berkat yang lebih besar dari hari ini di hari depan saudara itu menunggu saudara.
Yesus siap memberkati saudara. Asal mengasihi dulu Yesus. Asal memprioritaskan dulu Yesus. Nomorsatukan Yesus.
2:9 Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Jadi Tuhan sudah menyediakan lebih dulu untuk mereka yang mengasihi Dia. Amsal
8:17 Aku mengasihi orang yang mengasihi – memprioritaskan – aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
8:18 Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan.
Jadi sebelum kekayaan, sebelum kehormatan, sebelum berkat yang berlimpah, kasihi Tuhan dulu, prioritaskan Tuhan dulu. Haleluyah. Satu kali nabi Elia di perjanjian lama dia bernubuat disuruh Tuhan tidak akan ada hujan 3.5 tahun. Bayangkan tanah kalau tidak hujan 3.5 tahun. Tidak ada panen. Saya pergi ke mana Tuhan? Tuhan bilang, kamu pergi ke sungai Kerit. Di sungai Kerit masih ada airnya sedikit. Itu air buat kamu minum. Saya makan apa? Tunggu saja. Eh, tiap hari ada burung gagak bawa roti.
Kalau saudara bisa bayangkan ini, roti datang dari mana, saudara? Tepung. Tepung dari mana? Gandum. Gandum dari mana? Dari tanaman. Ini tidak hujan 3.5 tahun. Burung gagak bawa roti. Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, apa yang tidak pernah timbul di pikiran, apa yang tidak pernah ada dalam hati, itu disediakan oleh Tuhan. Tiap hari loh dia makan roti. Tiap hari burung gagak. Dia nggak nanya: Tuhan, itu burung gagak burung siapa, siapa yang melatih dia malingin roti. Nggak. Pokoknya ada. Itulah Tuhan bilang, Aku ada yang Aku ada dan Dia adalah Yehova Yireh, Allah yang mengadakan. Tidak ada roti tapi Dia bisa adakan roti.
Setelah selesai di situ, sekarang kamu pindah. Pindah ke mana Tuhan? Ke desa yang jauh namanya Sarfat. Di sana ada janda. Nanti janda itu akan memelihara kamu. Waduh di pikirannya Elia ini janda, janda kaya, rumahnya besar, hidupnya berlimpah. Dari pada gua makan roti terus di sini sama minum air, mending ke sana. Datang ke sana, saudara. Eh, tidak ada rumah besar di Sarfat itu, ada cuma gubuk-gubuk kecil, orang-orang pada kurus kering kurang daging kaya kucing. Datanglah Elia. Hei, perempuan. Nengok, siapa. Aku minta minum. Masih ada air. Belum diminum, bikin juga apem buat aku. Tuan, kata si janda, saya teh punya tepung segenggam, minyak sedikit saya mau bikin apem mau bikin roti, setelah itu saya dan anak saya makan, besok saya mati. Itu manusia punya pikiran saudara.
Eh, Elia ngomong: Demi Tuhan yang hidup, bikin dulu buat Aku. Elia itu lambang Tuhan Yesus. Elisa lambang Roh Kudus. Lihat nggak, saudara-saudara, tantangan imannya: Buat dulu buat Aku, setelah itu buat untuk anakmu. Demi Tuhan yang hidup.
Eh, ini wanita ini janda, dia kerjakan lagi. Dia bukan orang Yahudi, dia janda di Sarfat di tanah orang kafir. Maka kalau apa yang aku makan, apa yang aku minum, apa yang aku pakai, dia ini orang nya. Dia tidak ada makanan, tidak ada minuman tapi karena dia mengutamakan memprioritaskan Elia, dia percaya dia bikin itu tepung, dia bikin roti dia bikin apem dia kasih sama Elia. Belum makan nih Elia, dia bilang: Sekarang kamu bikin buat kamu dan buat anakmu.
Apa yang terjadi saudara-saudara? Dia balik. Tepung masih ada, minyak masih ada, dia bikin untuk anaknya. Saya yakin dengan menangis dia. Sudah makan, ada lagi. Alkitab katakan, tiga setengah tahun Elia, janda dan anak itu makan dari segenggam tepung dan minyak sedikit itu. Tidak kurang. Tetap cukup sampai hujan turun. Kenapa? Prioritaskan dulu Tuhan, pasti ada fasilitas. Demikian juga dengan saudara. Kalau saudara nomorsatukan dulu Tuhan, kebaktian diutamakan, doa diutamakan, cari dulu kerajaan sorga. Cari dahulu kerajaan sorga .. Dan kebenarannya .. Maka semua diberikan padamu .. Haleluyah ..
Mau cari dulu kerajaan sorga?
Dahulukan dulu Tuhan maka segala yang saudara perlukan akan ditambahkan. Tuhan dulu baru prioritas. Prioritaskan Tuhan baru fasilitas.
Di Korea ada satu anak SMP lulus naik ke SMA. Dia bilang: Pa, saya lulus rankingnya bagus lagi, empat besar. Saya minta dibeliin motor. Bapanya bilang: Baca Alkitab dulu. Motor dulu, pa. Kalau bapa kasih motor, saya baca Alkitab. Bapanya bilang, baca Alkitab dulu, pasti papa kasih motor. Keras kepala ya anak-anak SMP. Nggak mau, motor dulu baru baca Alkitab.
Masuk kelas 1 SMA, naik dia: Pa, saya sudah naik nih, teman teman sudah pada naik motor, saya minta motor dong. Bapanya bilang, baca dulu Alkitab. Akhirnya ngalah dia. Mau mau nggak nggak, dia baca Alkitab. Kaget ada cek, cek itu harga motor. Tahun yang lalu. Dia datang sama papanya: Pa, ini cek apa-apaan ini, tahun yang lalu kenapa nggak dikasih sama saya? Kan papa bilang, baca dulu Alkitab baru kamu dapat motor. Ya si papa, setahun saya susah jalan kaki. Papa kan sudah bilang, baca dulu Alkitab baru dapat motor.
Sekarang saya mau katakan kepada saudara sebagai bapa rohani, prioritaskan dulu Tuhan, baru berkat saudara fasilitas akan saudara terima dengan limpah.

Berdoa Satu Jam Setiap Hari(Rev. Jerry Stott)

Ayat Pokok: Matius 6:9
Kita semua sibuk dengan pekerjaan, sekolah, keluarga, dan urusan lainnya. Tetapi Tuhan menghendaki kita senantiasa berdoa. Memang tidak mudah. Tetapi saya merasakan dorongan Roh Kudus begitu kuat menyatakan, bahwa inilah waktu untuk kita berdoa. Di Taman Getsemani Yesus menegur murid-murid, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku.”
Tuhan meminta kita berdoa sedikitnya satu jam. Sebagian besar kita mungkin tidak tahu apa yang harus didoakan selama satu jam. Murid-murid memiliki masalah yang sama. Itu sebabnya mereka minta diajarkan berdoa. Tetapi Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus bisa kita tuntaskan dalam 15-20 detik. Lalu bagaimana bisa berdoa selama satu jam? Apakah Doa Bapa Kami harus diucapkan berulang-ulang sampai satu jam?
Berdoa Satu Jam: DOA BAPA KAMI
Perhatikan: Tuhan Yesus tidak menyuruh murid-murid memanjatkan Doa Bapa Kami! KataNya, “Berdoalah demikian…” [Bahasa Inggris: “After this manner therefore pray ye…” = Berdoalah dengan cara demikian]. Dalam bahasa aslinya, bahasa Yunani, kata yang dipakai berarti “menurut/sesuai pola ini.”
Jadi, yang Yesus ajarkan lebih dari sekedar menghafal, dan mengulang doa yang sama! Allah menunjukkan sesuatu yang amat dalam, yang sangat menguatkan kehidupan doa saya. Dan saya ingin membagikannya kepada saudara.
Inilah yang saya lakukan setiap kali berdoa: entah pagi, siang atau malam:
1. Mengundang Roh Kudus untuk datang;
2. Mengucap syukur dan berterima kasih. Tak peduli apa yang terjadi, tak peduli masalah yang sedang saya hadapi, Firman Tuhan mengajar kita untuk memasuki gerbangNya dengan ucapan syukur;
3. Menaikkan pujian bagi Tuhan;
4. Masuk dalam pola Doa Bapa Kami:
“Bapa kami yang di sorga”
Kalau seperti saya, bapa jasmani saudara bukanlah seorang yang baik, ingat, kita memiliki Bapa di sorga yang tidak akan pernah membiarkan atau meninggalkan saudara dan saya. Dia senantiasa menyertai kita setiap hari.
“Dikuduskanlah NamaMu”
Dikuduskan berarti “dikhususkan; dipisahkan untuk tujuan tertentu.” Kudus adalah NamaNya! Tuhan menyatakan Diri melalui NamaNya, dan sambil mengingat namaNya, hati saya pun limpah dengan ucapan syukur:
- Tuhan, kebenaranku: Ia membungkus dan membenarkan hidupku;
- Tuhan yang menyucikan dan menjadikan aku kudus;
- Yehovah Jireh = Allah yang mencukupkan segala kebutuhanku;
- Yehovah Raffa = Tuhan Penyembuhku;
- Yehovah Nissi = Tuhanlah Panji yang berjalan di depanku;
- Yehovah Rohi = Tuhan adalah Gembala yang senantiasa memimpin dan menuntun setiap langkah hidupku;
- Yehovah Shama = Allah yang senantiasa ada di tengah segala situasi;
- Yehovah Syalom = Allah, damai sejahteraku. Apapun berkecamuk, aku bisa hidup dalam damai sejahtera Allah. Damai sejahtera yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiranku;
- Tesboa = Allah mengelilingi/melingkupiku dengan kuasaNya. Ia mengutus malaikat-malaikat untuk menjagaku;
- Ganola = Tuhan yang memberi upah kepada mereka yang sungguh-sungguh mencari Dia;
- El Shaddai = Allah Sumber berkat. Kebajikan, kemurahan & berkat-berkatNya mengikuti aku seumur hidupku;
- NamaNya = Nama di atas segala nama; Nama yang mengatasi segala keadaan, masalah, kuasa kegelapan. Di dalam Nama itu, setiap lutut akan bertelut dan lidah mengaku, Dialah Yesus Kristus, Tuhan.
“Datanglah KerajaanMu”
Artinya, kita mengundang Allah bertakhta sebagai Raja dalam hidup kita dan kita setuju untuk mematuhi Dia! Apakah Allah menjadi Raja yang memerintah dan berkuasa dalam segenap aspek kehidupanmu? Taatkah engkau kepadaNya? Sang Raja hanya bisa memerintah dalam hidupmu, jika engkau patuh kepadaNya.
“Jadilah KehendakMu di Bumi Seperti di Sorga”
Seperti Yesus, saya pun mau berserah 100% pada kehendak Tuhan – bukan kehendakku. Amsal 3:5-6 – “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
“Berikanlah Kami Pada Hari Ini Makanan Kami Yang Secukupnya”
Tiba di bagian ini, saya rasanya tidak lagi punya permintaan, sebab di dalam semua Nama yang disandangNya, segala kebutuhan jasmani sudah dijamin dan dipenuhi. Jadi, ganti meminta roti/makanan jasmani, saya minta lebih banyak FirmanNya! Sebab manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulutNya! Itulah yang aku butuhkan lebih dari apapun juga!
“Ampunilah Kami Akan Kesalahan Kami, Seperti Kami Juga Mengampuni Orang Yang Bersalah Kepada Kami”
Berterima kasih sebab setiap hari darah Yesus membasuh dan menyucikan segala kesalahan dan dosa kita. Tetapi, pastikan kita telah mengampuni kesalahan orang lain! Jangan simpan kepahitan, sehingga membuka peluang bagi Iblis untuk menjatuhkanmu. Setelah menerima & mencicipi begitu banyak kebaikan Tuhan, amatlah mudah untuk mengampuni kesalahan orang dan berdoa bagi mereka (bukan mengutuki)!
“Janganlah Membawa Kami Ke Dalam Pencobaan, Tetapi Lepaskanlah Kami Dari Pada Yang Jahat”
Yakobus 4 :7 – “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu.” Roma 12 :1 – “… mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Saat kita menyerahkan hidup kepadaNya, Iblis tidak lagi mempunyai peluang dan kuasa untuk menguasai kita! Ia akan lari daripadamu! Iblis hanya akan tinggal apabila ia bisa menguasai sesuatu/seseorang. Saya pun akan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah – Efesus 6:13-17.
“Karena Engkaulah Yang Empunya Kerajaan Dan Kuasa Dan Kemuliaan Sampai Selama-lamanya. Amin.”
[Tiba di bagian ini, satu jam pun berlalu tanpa kita sadari].
Ganti menghafal dan mengucapkan Doa Bapa Kami dalam 15-20 detik, sekarang kita memiliki begitu banyak bahan untuk berdoa paling sedikit satu jam lamanya. Haleluya! Mari belajar berdoa dengan cara seperti yang diajarkan Yesus kepada murid-muridNya.
Bagaimana? Berani terima tantangan saya? Inilah saatnya meningkatkan kehidupan doa. Mari, berdoa sedikitnya satu jam setiap hari. Rendahkan diri, cari wajahNya, berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Dia akan mendengar seruan doamu; akan bekerja dengan dahsyat dalam hidupmu; akan memenuhimu dengan kuasaNya, dan menjadikan saudara umat yang suka berdoa! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Berdoa Satu Jam Sehari(Rev. Jerry Stott)


Ayat Pokok: Matius 6:9
Kita semua sibuk dengan pekerjaan, sekolah, keluarga, dan urusan lainnya. Tetapi Tuhan menghendaki kita senantiasa berdoa. Memang tidak mudah. Tetapi saya merasakan dorongan Roh Kudus begitu kuat menyatakan, bahwa inilah waktu untuk kita berdoa. Di Taman Getsemani Yesus menegur murid-murid, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku.”
Tuhan meminta kita berdoa sedikitnya satu jam. Sebagian besar kita mungkin tidak tahu apa yang harus didoakan selama satu jam. Murid-murid memiliki masalah yang sama. Itu sebabnya mereka minta diajarkan berdoa. Tetapi Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus bisa kita tuntaskan dalam 15-20 detik. Lalu bagaimana bisa berdoa selama satu jam? Apakah Doa Bapa Kami harus diucapkan berulang-ulang sampai satu jam?
Berdoa Satu Jam: DOA BAPA KAMI
Perhatikan: Tuhan Yesus tidak menyuruh murid-murid memanjatkan Doa Bapa Kami! KataNya, “Berdoalah demikian…” [Bahasa Inggris: “After this manner therefore pray ye…” = Berdoalah dengan cara demikian]. Dalam bahasa aslinya, bahasa Yunani, kata yang dipakai berarti “menurut/sesuai pola ini.”
Jadi, yang Yesus ajarkan lebih dari sekedar menghafal, dan mengulang doa yang sama! Allah menunjukkan sesuatu yang amat dalam, yang sangat menguatkan kehidupan doa saya. Dan saya ingin membagikannya kepada saudara.
Inilah yang saya lakukan setiap kali berdoa: entah pagi, siang atau malam:
1. Mengundang Roh Kudus untuk datang;
2. Mengucap syukur dan berterima kasih. Tak peduli apa yang terjadi, tak peduli masalah yang sedang saya hadapi, Firman Tuhan mengajar kita untuk memasuki gerbangNya dengan ucapan syukur;
3. Menaikkan pujian bagi Tuhan;
4. Masuk dalam pola Doa Bapa Kami:
“Bapa kami yang di sorga”
Kalau seperti saya, bapa jasmani saudara bukanlah seorang yang baik, ingat, kita memiliki Bapa di sorga yang tidak akan pernah membiarkan atau meninggalkan saudara dan saya. Dia senantiasa menyertai kita setiap hari.
“Dikuduskanlah NamaMu”
Dikuduskan berarti “dikhususkan; dipisahkan untuk tujuan tertentu.” Kudus adalah NamaNya! Tuhan menyatakan Diri melalui NamaNya, dan sambil mengingat namaNya, hati saya pun limpah dengan ucapan syukur:
- Tuhan, kebenaranku: Ia membungkus dan membenarkan hidupku;
- Tuhan yang menyucikan dan menjadikan aku kudus;
- Yehovah Jireh = Allah yang mencukupkan segala kebutuhanku;
- Yehovah Raffa = Tuhan Penyembuhku;
- Yehovah Nissi = Tuhanlah Panji yang berjalan di depanku;
- Yehovah Rohi = Tuhan adalah Gembala yang senantiasa memimpin dan menuntun setiap langkah hidupku;
- Yehovah Shama = Allah yang senantiasa ada di tengah segala situasi;
- Yehovah Syalom = Allah, damai sejahteraku. Apapun berkecamuk, aku bisa hidup dalam damai sejahtera Allah. Damai sejahtera yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiranku;
- Tesboa = Allah mengelilingi/melingkupiku dengan kuasaNya. Ia mengutus malaikat-malaikat untuk menjagaku;
- Ganola = Tuhan yang memberi upah kepada mereka yang sungguh-sungguh mencari Dia;
- El Shaddai = Allah Sumber berkat. Kebajikan, kemurahan & berkat-berkatNya mengikuti aku seumur hidupku;
- NamaNya = Nama di atas segala nama; Nama yang mengatasi segala keadaan, masalah, kuasa kegelapan. Di dalam Nama itu, setiap lutut akan bertelut dan lidah mengaku, Dialah Yesus Kristus, Tuhan.
“Datanglah KerajaanMu”
Artinya, kita mengundang Allah bertakhta sebagai Raja dalam hidup kita dan kita setuju untuk mematuhi Dia! Apakah Allah menjadi Raja yang memerintah dan berkuasa dalam segenap aspek kehidupanmu? Taatkah engkau kepadaNya? Sang Raja hanya bisa memerintah dalam hidupmu, jika engkau patuh kepadaNya.
“Jadilah KehendakMu di Bumi Seperti di Sorga”
Seperti Yesus, saya pun mau berserah 100% pada kehendak Tuhan – bukan kehendakku. Amsal 3:5-6 – “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
“Berikanlah Kami Pada Hari Ini Makanan Kami Yang Secukupnya”
Tiba di bagian ini, saya rasanya tidak lagi punya permintaan, sebab di dalam semua Nama yang disandangNya, segala kebutuhan jasmani sudah dijamin dan dipenuhi. Jadi, ganti meminta roti/makanan jasmani, saya minta lebih banyak FirmanNya! Sebab manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulutNya! Itulah yang aku butuhkan lebih dari apapun juga!
“Ampunilah Kami Akan Kesalahan Kami, Seperti Kami Juga Mengampuni Orang Yang Bersalah Kepada Kami”
Berterima kasih sebab setiap hari darah Yesus membasuh dan menyucikan segala kesalahan dan dosa kita. Tetapi, pastikan kita telah mengampuni kesalahan orang lain! Jangan simpan kepahitan, sehingga membuka peluang bagi Iblis untuk menjatuhkanmu. Setelah menerima & mencicipi begitu banyak kebaikan Tuhan, amatlah mudah untuk mengampuni kesalahan orang dan berdoa bagi mereka (bukan mengutuki)!
“Janganlah Membawa Kami Ke Dalam Pencobaan, Tetapi Lepaskanlah Kami Dari Pada Yang Jahat”
Yakobus 4 :7 – “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu.” Roma 12 :1 – “… mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Saat kita menyerahkan hidup kepadaNya, Iblis tidak lagi mempunyai peluang dan kuasa untuk menguasai kita! Ia akan lari daripadamu! Iblis hanya akan tinggal apabila ia bisa menguasai sesuatu/seseorang. Saya pun akan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah – Efesus 6:13-17.
“Karena Engkaulah Yang Empunya Kerajaan Dan Kuasa Dan Kemuliaan Sampai Selama-lamanya. Amin.”
[Tiba di bagian ini, satu jam pun berlalu tanpa kita sadari].
Ganti menghafal dan mengucapkan Doa Bapa Kami dalam 15-20 detik, sekarang kita memiliki begitu banyak bahan untuk berdoa paling sedikit satu jam lamanya. Haleluya! Mari belajar berdoa dengan cara seperti yang diajarkan Yesus kepada murid-muridNya.
Bagaimana? Berani terima tantangan saya? Inilah saatnya meningkatkan kehidupan doa. Mari, berdoa sedikitnya satu jam setiap hari. Rendahkan diri, cari wajahNya, berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Dia akan mendengar seruan doamu; akan bekerja dengan dahsyat dalam hidupmu; akan memenuhimu dengan kuasaNya, dan menjadikan saudara umat yang suka berdoa! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Pikiran Dan Perasaan Yesus

Pikiran & Perasaan Kristus Yesus
Allah menghendaki agar kita memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus – Filipi 2:5.  Yesus yang adalah Allah, rela mengosongkan Diri, meninggalkan keadaanNya sebagai Allah, menjadi manusia dan hamba, bahkan taat sampai mati disalib (=kematian paling hina).  Itu dilakukanNya untuk menyelamatkan manusia, supaya mereka tidak masuk ke dalam neraka.  Itulah pikiran dan perasaan Yesus!  Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan manusia, kecuali Yesus mati disalib!
Bagi Tuhan nilai satu jiwa sangat berharga!  Firman Tuhan berkata, jika satu orang saja bertobat, beribu-ribu malaikat bersorak sorai dalam sorga.  Tuhan Yesus berkata, “apa gunanya seorang memiliki seluruh dunia, tetapi jiwanya binasa?”
Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, supaya Ia bisa merasakan apa yang dirasakan manusia, termasuk penderitaan yang dialami manusia berdosa.  
Sama seperti nabi Yehezkiel, saudara dan saya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberi peringatan kepada mereka yang berbuat jahat.  Jika tidak, orang jahat itu akan mati, dan Allah akan menuntut pertanggungan jawab dari kita atas nyawa orang itu!  Sebaliknya, jika kita sudah memperingatkan, tetapi orang itu tidak berbalik dari kejahatannya, ia akan mati dan masuk neraka, tetapi nyawa kita selamat – Yehezkial 3:17-19.
Demikianlah, sebagai orang percaya, kita harus memiliki pikiran dan perasaan yang sama seperti Kristus; memiliki rasa belas kasihan kepada orang berdosa.
Yesus = Mesias, Anak Allah Yang Hidup
Ketika ditanya, Petrus berkata, bahwa Yesus adalah Mesias (=Yang Diurapi), Anak Allah yang hidup – Matius 16:13-18.  Karena BapaNya ialah Allah, maka Yesus pun adalah Allah!  Kata Yesus kepadanya: \Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.”  Bapa di sorga memberitahukan Petrus melalui Roh Kudus!
Segala sesuatu yang tertulis (dalam Alkitab) diilhamkan oleh Allah – 2 Timotius 3:16.  Kata “diilhamkan” = “dinafaskan” = “di-Roh-kan”.
Pikiran Allah >< Pikiran Manusia
Petrus baru saja dipuji sebab telah beroleh ilhaman Roh untuk bisa mengatakan, bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup.  Namun, ketika mendengar bahwa Yesus harus mengalami banyak penderitaan dan mati, Petrus langsung bereaksi!  Ia segera menarik bahkan menegor Yesus, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu!  Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau” – Matius 16:21-23.
Pikiran manusia hanya memikirkan dan mementingkan diri sendiri.  Sedangkan pikiran Allah ialah untuk menyelamatkan manusia!  Pikiran manusia hanya mendatangkan kebinasaan.  Kejadian 6:5 – “…segala kecenderungan hatinya [Bahasa Inggris: ‘the thoughts of his heart’ = pikiran hatinya] selalu membuahkan kejahatan semata-mata.”    
Yesus Dimuliakan
Bilakah Yesus dimuliakan?  Yesus dimuliakan ketika Injil diberitakan kepada orang kafir (= non Yahudi).  Yesus berkata, dimana Ia ada, di sanapun pelayan-pelayanNya akan berada!  Dalam konteks ini, Tuhan Yesus berbicara tentang kematianNya; tentang Dia sebagai biji gandum yang harus mati dan dikubur dalam tanah untuk menghasilkan banyak buah – Yohanes 12:20-26.
Dua Macam Beban
Ada dua macam beban – Matius 11:28-30
1. Beban hidup sehari-hari yang semakin berat dan menekan.
   Tuhan Yesus mengundang semua orang yang letih lesu (=lelah hidup), dan berbeban berat untuk datang kepadaNya, sebab ia akan memberi   kelegaan (Bahasa Inggris: = “rest” = “perhentian”). 
   Apakah beban/kesulitan/penyakit/masalah yang kita alami saat ini? Yesus akan memberi kelegaan/perhentian asal saja kita mau datang dan menyerahkan semua kepadaNya!  Puji Tuhan!
2. Beban/kuk Yesus.
   Sebagai ganti beban dunia yang berat dan menekan, Tuhan Yesus menawarkan kuk dan beban yang Ia pasang, yaitu kuk yang enak dan beban yang ringan! Beban/Kuk apakah itu?  Itulah beban rohani, yaitu bagaimana menyelamatkan manusia berdosa.  Saudara dan saya tidak bisa menyelamatkan orang lain. Tetapi paling tidak, kita bisa bersaksi, dan memperkenalkan orang kepada Yesus yang adalah Jalan Keselamatan!
   Dan beban/kuk ini, bila dikerjakan akan mendatangkan ketenangan dalam jiwa kita! Haleluya! Caranya? Yesus adalah Teladan yang sempurna;    lakukanlah dengan lemah lembut dan rendah hati! Akankah saudara terus memikul beban dunia yang kian berat dan melelahkan itu?
Akankah saudara terus memikul beban dunia yang kian berat dan melelahkan itu?  Tidakkah saudara mau menukarnya dengan beban/kuk yang dari Yesus?  Masih adakah anggota keluarga, kerabat, teman, tetangga yang belum mengenal Yesus dan perlu diperingatkan? Tuhan Yesus memberkati saudara.”

Kemenangan Di Awal Tahun


“Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia dikuburkan. Adapun gerombolan Moab sering memasuki negeri itu pada pergantian tahun. Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.”  2 Raja-raja 13:20-21
Puji Tuhan, kita sudah berada di tahun yang baru, tahun 2011. Berkat-berkat yang baru, kesuksesan baru tentunya kita harapkan di sepanjang tahun ini. Banyak hal yang kita pikirkan yang menjadi target dan sasaran. Untuk meraih hal tersebut kita harus memiliki prinsip-prinsip hidup yang sesuai dengan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan.
Bagaimana hidup kita di sepanjang tahun ke depan sangat tergantung dari sikap kita di awal tahun ini. Susunlah rencana dengan melibatkan Tuhan.
Kita belajar dari sebuah kisah di Israel pasca pelayanan nabi Elisa. Dalam ayat di atas, diceritakan bagaimana tentara Moab biasanya menyerang daerah Israel pada setiap awal tahun. Moab menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa ini.
Moab adalah bangsa yang berasal dari keturunan “daging”. Moab lahir dari hubungan inses antara Lot dengan putrinya (Kejadian 19:34-37). Moab adalah gambaran dari keinginan daging yang mengancam kehidupan rohani kita. Apabila kita tidak waspada maka segala rupa-rupa keinginan daging akan mengkandaskan iman percaya kita. Jangan sampai terlena dan terbius oleh kesenangan-kesenangan daging di awal tahun ini. Memang momen ini menjadi kesempatan bagi kita untuk berkumpul dengan keluarga, sahabat, kesempatan yang dinanti-nanti apalagi setelah sepanjang tahun sibuk dengan pekerjaan. Tetapi jangan sampai pesta pora dan hura-hura menguasai kita. Tetap perhatikan kehidupan rohani kita. Bersyukur dan menyerahkan secara total hidup kita kepada Tuhan dan biarkan Dia yang mengaturnya.
Elisa adalah seorang nabi yang luar biasa dipakai oleh Tuhan pada masa pelayanannya. Ia adalah hamba Elia, nabi seniornya. Mujizat yang dilakukan Elisa dua kali lebih banyak dari yang dilakukan nabi Elia. Elisa adalah seorang nabi yang telah menghidupkan kerohanian bangsa Israel pada masa itu lalu meninggal di masa tuanya. Satu kali ketika orang mau menguburkan mayat, mereka melihat gerombolan Moab, mereka ketakutan dan melemparkan mayat tersebut dan mengenai tulang-tulang Elisa lalu mayat itu hidup kembali. Bahkan tulang-tulangnya pun mampu menghidupkan orang mati oleh kuasa Tuhan. Ini menjadi gambaran bagi kita gereja Tuhan, bahwa hidup kita harus berdampak dan menjadi pembawa kehidupan kepada orang-orang di sekitar kita.
Hidup kita sangat berpotensi, apakah potensi negatif atau potensi positif, menjadi pengaruh buruk atau menjadi pengaruh yang baik, tergantung bagaimana kita mengarahkannya. Gereja Tuhan harus hidup menjadi garam dan terang yang pengaruhnya terlihat jelas di awal tahun ini. Banyak orang kelihatan hidup tetapi sesungguhnya di pemandangan Allah mereka sudah mati rohani. Menjadi tugas kita gereja Tuhan, anak-anak Tuhan mempengaruhi mereka sehingga mereka memperoleh kehidupan itu.
Jangan sampai kita terpengaruh dengan kesenangan-kesenangan duniawi, tetapi kita yang mempengaruhi mereka dengan gaya hidup kristiani yang saleh.
Kisah lain yang dapat kita jadikan cermin adalah kisah Daud dalam 2 Samuel 11:1 “Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.” Biasanya pada pergantian tahun, raja-raja maju berperang dan memperoleh kemenangan, tetapi kali ini, raja Daud menyuruh panglimanya saja yang memimpin peperangan sedang ia sendiri tinggal di istananya di Yerusalem. Kalau kita baca selanjutnya, inilah awal dari dosa Daud, yaitu berzinah dengan Batsyeba.
Para pemimpin yang dikasihi Tuhan, jangan sampai terlena di awal tahun ini. Kita akan meraih kemenangan atau justru kemerosotan di tahun 2011 ini sangat tergantung bagaimana kita mempersiapkan diri di awal tahun ini. Mintalah petunjuk Tuhan melalui doa yang serius dan bacalah Firman-Nya yang akan meneranagi rencana-rencana kita ke depan.
Presiden Amerika Serikat yang ke-20 Garfield memberi teladan bagi rakyatnya yang semuanya berdasarkan nilai-nilai Alkitab seperti yang saya kutip dari renungan Mansor tersebut di bawah ini: jangan pernah bermalas-malasan, sedikit membuat janji, selalu mengatakan kebenaran, hidup sesuai penghasilan, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan, tidak minum minuman yang memabukkan, karakter yang baik di atas segala sesuatu, menjaga rahasia diri jika punya rahasia, memelihara hal-hal baik ketika bersama-sama maupun ketika sendiri, jangan pernah meminjam jika kamu dapat membantunya, jangan menikah sebelum kamu dapat menopang kehidupan seorang isteri, ketika kamu berbicara kepada seseorang tataplah matanya, selamatkanlah masa mudamu untuk bisa melewatkan masa tua dengan baik, jangan pernah berhutang sebelum kamu sekali lagi melihat kemungkinan ada sebuah jalan keluar, jika seseorang mengatakan yang jahat tentang kamu,l biarlah hidupmu menjadikan tak seorang pun percaya kepadanya, ketika kamu pergi tidur pada waktu malam berpikirlah baik-baik apa yang kamu kerjakan pada hari ini.
Selamat Tahun Baru 2011, Tuhan Yesus memberkati.

Tuesday, January 25, 2011

Pengakuan Iman GPDI

1. Kami percaya Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus terdiri dari 66 buku “Kejadian sampai dengan Wahyu” (II Timotius 3 : 16; II Petrus 1 : 21).

2.
Kami percaya Allah Yang Maha Esa dan kekal dalam wujud Trinitas : “BAPA dan PUTERA dan ROH KUDUS”, ( Ulangan 6 : 4; I Timotius 2 : 5; I Yohanes 5:7; Matius 28 : 19 ), Keesaan namaNya yaitu : “ TUHAN YESUS KRISTUS“, ( Kisah Para Rasul 2 : 36; 8 : 12; 10 : 48; Matius 1 : 1; Wahyu 22 : 20 – 21; Kisah Para Rasul 19:5; I Petrus 3:15 ).

3.
Kami percaya Allah pencipta alam semesta dan manusia, seperti tertulis dalam Kitab Kejadian ( Kejadian 1 dan 2; Yohanes 1:1-3; Kolose 1:16; Roma 4:17; Roma 1:19-20 )
4. Kami percaya Tuhan Yesus Kristus , Anak Allah yang telah menjadi manusia, dilahirkan Perawan Maria yang mengandung oleh Roh Kudus, mati disalib, menanggung dosa manusia, dikuburkan, bangkit, naik ke surga dan akan datang kembali. ( Yohanes 20 : 31; Roma 1 : 4; I Yohanes 4 : 15; Yohanes 1 : 14; Filipi 2 : 7-8; II Timotius 3 :16; Matius 1 : 18; Yesaya 7 : 14; Lukas 1 : 35; I Timotius 1 : 15; Kisah Para Rasul 4 : 1 – 12; 10 : 42- 43; Roma 6 : 4; I Korintus 15 : 3-4; I Tesalonika 4 : 15, 17 ).

5.
Kami percaya Roh Kudus adalah Pribadi Allah yang memiliki sifat: Kekal, Mahahadir, Mahakuasa, Mahatahu, Mahakudus, Mahakasih dan baptisan Roh Kudus yaitu kepenuhan Roh Kudus dengan tanda berkata-kata dalam berbagai bahasa sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus diterima oleh orang percaya, bertobat dan lahir baru (I Yohanes 5 : 7; II Korintus 13 : 13; Ibrani 9 : 14; Mazmur 139 : 7-10; Lukas 1 : 35; Kejadian 1 : 2; Ayub 26 : 13; Kisah Para Rasul 2 : 4; 10 : 45-46; 19 : 6; Markus 16 : 17; Yohanes 7 : 38-39).

6.
Kami percaya baptisan air, yaitu diselamkan dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus wajib dilakukan bagi mereka yang diselamatkan yaitu percaya, bertobat dan lahir baru, untuk menggenapkan kebenaran Allah. ( Markus 16 : 15-16; Kisah Para Rasul 2 : 38; 8 : 12, 37 dan 39; Matius 3 : 15; 28 : 19; Markus 1:15).

7.
Kami percaya keselamatan orang berdosa, roh, jiwa dan tubuh, oleh anugerah dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan semua orang percaya harus mempertahankan keselamatan, kekudusan, kesetiaan dan apabila tidak memeliharanya, keselamatan itu dapat hilang ( Efesus 2 : 8-9; Roma 10 : 9-10; I Korintus 1 : 18; Filipi 2:12; Matius 24:13; Ibrani 3:12; II Petrus 2: 20-22; 1: 4-11; Yudas 1:3 ).

8.
Kami percaya peranan karunia–karunia Roh Kudus dalam Jemaat. (I Korintus 12: 4 – 11; 14:26).

9.
Kami percaya Perjamuan Tuhan yang lazim disebut Perjamuan Kudus harus diterima oleh mereka yang percaya. ( Lukas 22: 19-20; I Korintus 11:23-26; Yohanes 6:53 – 56).

10.
Kami percaya kesembuhan Allahi atas segala penyakit oleh bilur–bilur Yesus dalam kuasa nama-Nya. (Yesaya 53:4; I Petrus 2:24; Kisah Para Rasul 4:30; Markus 16:18).

11.
Kami percaya penyerahan anak-anak adalah kehendak Tuhan. (Lukas 2:22–27; Matius 19:13–15; Markus 10:13–16; Lukas 18:15–17).

12.
Kami percaya Gereja Tuhan yang esa, persekutuan orang-orang percaya, kudus dan sempurna sebagai Mempelai Perempuan, disingkirkan selama masa tiga setengah tahun tribulasi, diubahkan dan diangkat pada kedatangan kembali Tuhan Yesus. (Yohanes 17:21–23; Efesus 4:12–16; I Tesalonika 5:23; I Petrus 5:10; I Tesalonika 5:4; I Korintus 15: 51).

13.
Kami percaya Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Laki–laki, Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan, yang akan datang untuk menghukum isi dunia dengan adil, dan akan memerintah dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai bersama Mempelai Perempuan yaitu Gereja-Nya. (Kisah Para Rasul 1:11; Wahyu 22:7; I Korintus 15:24–25; I Tesalonika 4:16–17; II Tesalonika 1:7-9; Wahyu 20:10–15; Wahyu 19:11-16; I Timotius 6:15).

14.
Kami percaya kebangkitan orang–orang kudus sebelum Kerajaan Seribu Tahun Damai dan kebangkitan orang–orang berdosa sesudah Kerajaan itu; orang kudus akan menerima hidup kekal, orang berdosa akan menghadap tahta Allah untuk menerima pehukuman kekal dalam lautan api. (Wahyu 20:1–15; I Tesalonika 4:16–17).

15.
Kami percaya langit dan bumi baru yang berisi Kebenaran, tempat kediaman kekal umat tebusan darah Kristus (I Petrus I:18-19; II Petrus 3:13; Wahyu 21: 1–18).

16.
Kami percaya pertemuan–pertemuan ibadah, wajib dilaksanakan secara tetap dengan khidmad dan sukacita. (Kisah Para Rasul 2:25; Keluaran 23:25; Ibrani 10:25; Mazmur 47:2; 100:1-5; 134:2; 150:1-5).

17.
Kami percaya setiap pemerintah adalah hamba Allah yang ditetapkan Allah. (Roma 13:4; I Petrus 2:17; I Timotius 2:1-2; Amsal 21:1).

Perlunya Roh Kudus Bagi Kehidupan di Akhir Zaman(Pdt. A. H. Mandey)

Tetapi sebelum datangnya masa itu Firman Allah juga mengatakan tentang akan datangnya masa yang sukar, penuh dengan kengerian yang membuat banyak orang percaya berbalik dan meninggalkan Kristus (2 Tes 2:3). Masa ini ialah masa akhir zaman dan saat ini kita sedang hidup di dalamnya.
Mimpi Daniel mengenai akhir zaman.
Dalam mimpinya Daniel melihat munculnya 4 angin dari langit yang akan mengguncangkan laut dan munculnya 4 macam binatang buas. Ada 4 hal penting yang dilambangkan dari mimpi Daniel ini: yaitu angka 4, angin laut dan binatang buas. Angka 4 adalah angka bumi yang merujuk kejadian-kejadian yang terjadi di bumi.
Angin, kata angin dalam bahasa Yunaninya adalah: pneuma. Arti kata ini tidak hanya angin tetapi juga roh dan nafas. Roh sendiri ada 2 macam yaitu: Roh Kudus dan roh setan. Yehezkiel mendapat penglihatan tentang kumpulan tulang-tulang kering di sebuah lembah yang kemudian hidup dan menjadi pasukan tentara yang besar setelah diberi nafas kehidupan (Yeh. 37:1-10). Demikianlah dahsyatnya pekerjaan Roh Kudus di akhir zaman yang menghidupkan Gereja hingga menggoncangkan dunia.
Laut. Dalam Alkitab laut berarti kumpulan manusia. Ada laut yang bergelora dan laut yang tenang. Laut yang bergelora adalah orang-orang fasik yang hidupnya tidak pernah tenang selalu terombang-ambing (Yes. 59:21). Sedangkan laut yang tenang dan rata adalah orang-orang yang memiliki Kristus dalam hidupnya sehingga ia beroleh ketenangan (Why. 4:6).
Binatang buas. Binatang buas berbicara tentang kerajaan atau pemerintahan yang ada dalam dunia. Dalam mimpinya Daniel melihat pada binatang ke-4 muncul lagi sebuah tanduk kecil; meski kecil tapi tanduk ini mampu mencabut 3 tanduk yang telah ada sebelumnya. Ini berbicara tentang kekuasaan pemerintahan Antikristus yang akan menundukan seluruh dunia.
Angin yang mengguncang laut berbicara tentang kesukaran dan kengerian yang luarbiasa yang akan mengguncangkan manusia yang hidup di akhir zaman. Laut akan menderu dan bergelora, langit akan berguncang, gempa bumi yang dahsyat terjadi sehingga matahari menjadi gelap, bulan seperti darah dan bintang-bintang berguguran, gunung-gunung dan pulau-pulau bergeser dari tempatnya (Luk. 21;25-28; Why. 6:12-17).
Sebelum dan sesudah masa kesukaran.
Yohanes dalam penglihatannya melihat ada 4 malaikat yang telah siap melepaskan angin dari ke-4 penjuru bumi. Namun datanglah malaikat lain yang memerintahkan ke-4 malaikat tadi untuk tidak merusakan bumi sebelum ada pemeteraian atas dahi dari para hamba Allah (Why. 7:1-3). Para hamba Allah adalah orang-orang yang melakukan kehendak Allah, yaitu kita semua. Sedangkan pemeteraian adalah rangkaian peristiwa yang menyangkut: pengurapan, pemeteraian sebagai tanda milik Allah, dan pemberian Roh Kudus (2 Kor. 1:21-22). Keseluruhannya disebut kepenuhan Roh Kudus. Memiliki dan penuh dengan Roh Kudus artinya adalah kita menerima pemeteraian dari Allah. Dengan mendapatkan pemeteraian ini kita akan jadi seperti Lot saat Sodom dan Gomora akan dibinasakan. Pada saat itu Allah belum dahulu menghancurkan ke-2 kota jahat tadi sebelum Dia menyelamatkan Lot dan keluarganya itu. Kepenuhan Roh Kudus diperlukan supaya kita diselamatkan dan dikuatkan dalam menghadapi berbagai kesukaran di akhir zaman ini.
Daniel melihat bahwa sesudah munculnya kerajaan-kerajaan yang akan memerintah bumi ini, maka orang-orang kudus milik Yang Maha Tinggi akan menerima dan memegang pemerintahan untuk selama-lamanya (Dan. 7:18). Orang-orang kudus ini adalah orang-orang yang telah dimeteraikan dengan Roh Kudus hingga dapat melalui masa-masa yang sukar di akhir zaman.
Apa yang sedang dan masih akan terus terjadi akan menjadi semakin sukar, menakutkan dan mengerikan. Apa yang harus dilakukan? Datang pada Yesus dan minta agar Ia memeteraikan kita dengan kuasa Roh Kudus sebab hanya kuasa Roh Kuduslah yang akan memampukan kita untuk tetap teguh di dalam Dia sekalipun harus menghadapi banyak keadaan yang sangat sukar.

Best for God, Best for people

“manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” 1 Sam 16:7

Natal tlah tiba. Gemerlapnya sudah terasa penuhi hati. Ornamen natal ada dimana-mana. Sejak tanggal 30 November sudah harus menghadiri undangan natal. Baik natal lokal, wilayah ataupun interdenominasi. Beragam acara disajikan, ada yang disajikan biasa saja, ada yang dihadiri oleh petinggi negara (yang beda agama), ada yang sangat tepat waktu, ada yang sangat ngaret waktu. Ada tiga hal yang I think matter,  memulai acara haruslah tepat waktu, susunan acara sebaiknya tidak terlalu panjang sehingga ga perlu bosan dan kotbahnya… no comment .  Hmm… namanya natal, orang-orang pengen melayani layaknya seperti tak ada hari esok, lagi obral besar-besaran, and then … maybe they hibernate again until easter.
Ada gereja yang sangat mempersiapkan natal sedemikian rupa sehingga acara berjalan dengan baik, terasa khidmat dan tertib. Tetapi ada gereja lainnya yang nyela, “tapi kan belum tentu ada urapan”. Ada orang-orang yang mempresent acara dengan segala sesuatu yang terbaik yang dia punya, terlihat begitu perfect. Tetapi ada juga orang yang mempresent acara apa adanya dengan alasan “Tuhan kan melihat hati, tidak perlu ada gemerlapan seperti orang dunia saja”.  Well, tiap gereja mempunyai tipikal berbeda, tetapi semuanya ingin memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Segala sesuatu yang dapat kelihatan memang untuk manusia. Urusan seberapa Tuhan mengurapi seseorang bukan urusan kita. Tidak ada parameter yang dapat mengukur urapan yang Tuhan beri kepada seseorang. Yang dapat dinilai oleh manusia (orang lain) adalah perbuatan, perkataan, keahlian, kecakapan kita. Ada orang yang terlihat ga religius banget tetapi ketika ia bercerita tentang praktek imannya, wow… kita terkaget-kaget. Ada orang yang terlihat religius, ketika kita bekerjasama dengannya kita juga terkaget-kaget dengan sikap dan perkataannya.
Pesan natal yang paling banyak adalah ‘menjadi terang’. Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan” (1 Yoh 1:5). (Menurut Barnes: “Allah adalah terang” – phos φως – Ia adalah cahaya itu sendiri, yaitu cahaya untuk semua, dan merupakan sumber dan sumber cahaya dalam seluruh dunia. Dia benar-benar murni, tanpa campuran dosa. Dia memiliki pengetahuan semua, tanpa campuran dari ketidaktahuan tentang hal apapun. Dia adalah tak terbatas bahagia, dengan apa-apa untuk membuat dia sengsara. Dia adalah tak terbatas benar, tidak pernah menyatakan atau countenancing kesalahan; diberkati dalam segala jalan-Nya, tidak pernah mengetahui kegelapan, kekecewaan dan kesulitan). Segala sesuatu yang bai k berasal dari Tuhan, dan segala sesuatu yang tidak baik bukan berasal dari padaNya.
Allah Bapa telah memberikan terang itu kepada kita, “Kamu adalah terang dunia”. Ada tujuan mengapa kita harus menjadi terang, yaitu “supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5:16). Orang lain harus dapat melihat perbuatan yang baik yang kita presentasikan.  Orang pasti melihat perbuatan kita. Orang tidak tau hati kita, mereka tidak tau isi hati kita sebelum kita ungkapkan. Tuhan memang melihat hati, tetapi manusia tidak lah demikian. Manusia melihat apa yang nyata di depan mata.
Mat 10:16 “hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”, ketika berhadapan manusia kita dapat menggunakan akal logika kita dalam bersikap, tetapi jangan lupa ada filter ‘tulus seperti merpati’. Itulah yang membedakan kita dengan orang dunia. Hendaklah kita jangan bodoh menghadapi dunia, kita harus pintar/ cerdik/ smart/ arif, tetapi jangan lah sampai kita melanggar Firman Tuhan juga.
Untuk mendapatkan berkat jasmani kita harus bekerja, untuk berkat rohani kita harus banyak berdoa. Hanya saja urutannya haruslah Tuhan yang terlebih dahulu, “Carilah dahulu kerajaan Allah”. Jangan seperti orang bangsa-bangsa yg tak kenal Tuhan yang lebih memprioritaskan hal jasmani, makanan, harta dan tahta. Bagi kita yang percaya kepada Tuhan, berkat adalah dari Tuhan, oleh sebab itu kita terlebih dahulu datang kepada Tuhan sebelum bekerja.
Dear friends, di hari natal yang indah ini, marilah kita memberikan yang terbaik bagi Tuhan, yaitu hati kita, sikap hati yang menyembah hanya kepada Tuhan Yesus Kristus. Marilah juga kita juga memberikan perbuatan kita, pelayanan kita yang terbaik bagi teman-teman, keluarga, sahabat, orang lain juga. ‘Menjadi terang’ adalah urusan  mempresentasikan perbuatan baik kepada orang lain dan memuliakan Bapa di sorga. Let’s be a normal christian, not only a religious one. We are not freak, we are light of the world. Do best for God, do best for people.

Monday, January 24, 2011

Tahun Baru 2010


Mari tersenyum...:)

Senjata iblis diakhir jaman, sedang diarahkan kepada keluarga, khususnya keluarga anak anak Tuhan, kenapa?

Senjata iblis diakhir jaman, sedang diarahkan kepada keluarga, khususnya keluarga anak anak Tuhan, kenapa?

Krn keluarga yg bahagia:

1. Menghadirkan surga dibumi.

2. Pusat pelatihan tentara Kristus.

3. Dasar kesaksian yg luar biasa.

4. Sumber kekuatan anggota anggotanya.

5. Tempat pencurahan kuasa Tuhan.

Ternyata Tuhan Suka Bercanda ^^

Sosok Didik Nini Thowok adalah sosok yang lekat dengan tarian humoris.
Membawakan karakter perempuan dan gerak-gerak tarian yang " diplesetkan"
Didik selalu berhasil membuat penontonnya tertawa terpingkal-pingkal.
Setelah puluhan tahun belajar seni tari dari berbagai daerah, antara lain Jawa, Sunda, Bali, dan Jepang, kini Didik berhasil memadukan semua gaya itu menjadi tarian dengan gayanya sendiri yang khas dan humoris. Dengan kemampuannya itu Didik meraih sukses sebagai penari yang melintas batas budaya dan negara.
Penampilannya yang selalu mengundang kegembiraan itu tidak hanya dapat dinikmati di atas panggung tapi juga dalam hidup kesehariannya. Tawa renyah yang selalu dihadirkannya seolah membuat orang tidak percaya bahwa iapun pernah menderita. Padahal sebenarnya kehidupan lelaki kelahiran Temanggung, 13 November 1954 itu tidak tergolong berkelimpahan.
Terlahir sebagai Kwee Tjoen Lian yang kemudian diganti menjadi Kwee Yoe An karena sakit-sakitan, ia sulung dari lima bersaudara pasangan Kwee Yoe Tiang dan Suminah. Keluarga besarnya hidup pas-pasan. Ayahnya pedagang kulit sapi dan kambing yang bangkrut dan kemudian menjadi supir truk. Ibunya membuka warung kelontong kecil-kecilan. Begitu seret rejeki keluarga ini sampai-sampai Didik kecil harus ikut bekerja membantu orang tuanya.
Meski dari segi materi tumbuh dalam keluarga yang berkekurangan tetapi Didik kecil selalu berkelimpahan dengan kasih sayang. Dalam kesempitan materi, ia menikmati masa kecilnya dengan bekerja, belajar, dan menonton berbagai kesenian, ketoprak, ludruk, dan wayang yang akhirnya mengasah rasa seninya.
Di masa itu, Didik bukan hanya belajar bekerja keras tapi juga belajar bersabar. Sejak kecil ia memang suka membawakan tarian yang lemah gemulai seperti perempuan, karena itu ia diejek oleh orang-orang sekitarnya, " Kamu ini anak laki-laki apaan sih? Kok menarinya seperti perempuan?". Setiap kali diejek, ia menjadi sangat sedih. Ia hanya bisa diam, tidak membalas dan tidak mengadu pada orang tuanya. Ia hanya berdoa sambil menangis, " Tuhan, aku marah tapi aku tidak akan membalasnya. Aku yakin Kamulah yang akan membalaskannya untukku." Setelah itu, iapun menjadi lega dan malah lebih semangat berlatih menari. Baru bertahun-tahun kemudian doanya itu terjawab.
Dari pengalaman hidup, perlahan-lahan iapun memahami bahwa semua hal yang membuatnya sedih, kemiskinan, dan penghinaan hanyalah cara Tuhan mengajaknya bercanda. Ia menjadi yakin Tuhan tidak akan membuatnya sengsara sehingga ia lebih tenang dan pasrah menghadapi berbagai persoalan. Pemahamannya ini merupakan buah pengasuhan orang tua dan kakek neneknya yang cukup disiplin. Pendidikan dan kasih sayang mereka menjadikannya pribadi yang setia dalam doa, tegar, suka bekerja keras, dan berperasaan halus.
Semasa kuliah di ASTI ( Akademi Seni Tari Indonesia ), ketika Didik mulai mendapat honor dari pertunjukan dan melatih menari, ia ingin sekali membeli sepeda motor supaya tidak kelelahan mengayuh sepedanya kesana kemari . Sejak itu ia betul-betul berhemat. Setelah uangnya terkumpul Rp 200.000, ia sangat gembira, motor yang diidamkan terbayang di depan mata. Tiba-tiba ia teringat ibunya. Bergegas ia pulang ke Temanggung dan mendapati perut ibunya membesar karena kanker. Dengan uang Rp 200.000 itu, ia segera membawa ibunya keYogyakarta untuk dioperasi. Operasi itu berhasil baik dan ibunyapun sehat kembali. Didik sangat bahagia, tak secuilpun rasa kecewa menghinggapinya karena belum bisa mendapatkan sepeda motor. Bagi dia kesehatan dan kebahagiaan ibunya diatas segala harta yang bisa ia punya. Ia memahami, saat itu Tuhan memang hanya mencandainya karena selang beberapa tahun, Didik bukan hanya bisa membeli sepeda motor tapi bahkan mobil dan rumah.
Sedari kecil dengan berbagai cara Didik belajar bersyukur dan berdoa. Ia suka ikut kakeknya yang beragama Konghucu berdoa di kelenteng dan neneknya yang Kristen ke gereja. Kini ia adalah pengikut Kristen Protestan yang taat. Ia mengakui bahwa ia adalah laki-laki yang cengeng (mudah menangis) setiap kali berdoa. Sebenarnya ia ingin sekali rajin ke gereja tapi kesibukan yang sangat padat membuatnya sering tidak punya kesempatan untuk melaksanakannya setiap minggu. Untuk itu setiap ada kesempatan ia mengundang pendeta untuk mengadakan persekutuan doa di rumahnya. Dalam persekutuan doa itulah ia selalu terharu dan menangis saat memberi kesaksian akan kebesaran Tuhan yang telah ia alami.
Salah satu kesaksiannya adalah tentang rahasia kesuksesannya. Dengan mantap ia mengatakan " Ora et Labora ", dalam segala kesibukan saya selalu berdoa, dimanapun. Setiap kali akan manggung, saya selalu menyediakan waktu untuk berkonsentrasi, kemudian berdoa Syahadat Para Rasul, Bapa Kami dan Salam Maria dari buku doa pemberian Suster Leonie, kakak angkat saya. Tak lupa saya juga selalu mohon restu pada semua guru-guru tari saya yang telah almarhum.
Selama bertahun-tahun Didik sungguh-sungguh merasakan bahwa doa adalah kekuatan di balik semua kesuksesannya. Keyakinan ini membuatnya tidak berani sombong." Saya mengakui, ketika menari seolah-olah ada kekuatan di luar diri yang ikut menggerakkan dan menghiasi tubuh saya. Saya yakin, kekuatan saya sendiri tidak akan mampu menyelenggarakannya tetapi kekuatan itulah yang menjadikan tarian yang saya bawakan terlihat begitu indah dan memberi kegembiraan bagi banyak orang".
Menurut pengakuannya sudah ada banyak orang yang mengamini hal itu. Mereka bilang, ketika menonton Didik menari, mereka melihat pancaran aura yang sama sekali lain dari kesehariannya. Misalnya, dalam suatu pertunjukan seorang ibu melihat ada burung merpati mengelilingi Didik menari. Setelah pertunjukan rampung, ia langsung menelepon Didik menyatakan kekagumannya, " Proficiat, Mas! Tarianmu benar-benar indah, apalagi ada burung merpatinya ". Kaget juga Didik menerima komentar itu karena sebenarnya ia sama sekali tidak menggunakan burung merpati dalam tariannya itu.
Dalam suatu perjalanan ke luar negeri, tas Didik yang berisi passport, uang, kamera, dan dokumen berharga lainnya ketinggalan di kereta api. Menurut staf KBRI yang dilaporinya tidak ada harapan tas akan kembali. Tentu saja Didik shock, tidak bisa makan dan tidur, tapi selang 2 hari setelah kejadian ia ditelepon oleh staf KBRI bahwa tasnya telah ditemukan. Ajaib juga, setelah diperiksa semua isinya utuh, ini pasti karena buku doa kumal pemberian Suster Leonie ada di dalamnya, Didik hanya bisa tertawa bahagia. Lagi-lagi Tuhan mengajaknya bercanda.
Dalam hidup Didik, ada begitu banyak mukjizat yang telah dibuat Tuhan. Dulu Didik masih berdebar-debar dan menangis sedih setiap kali menghadapi persoalan, tapi kini ia benar-benar tenang dan pasrah. Bagi Didik, Tuhan sering kali memberinya hadiah-hadiah yang tak terduga dan membuatnya bahagia. Pernah pada suatu tur kebudayaan di Eropa, karena perubahan jadwal yang tak terduga, ia tiba-tiba punya kesempatan berziarah ke Vatikan dan berdoa di Gereja St. Petrus dengan khusyuk, ia juga sempat ke Gunung Monserrat untuk mengunjungi Patung Bunda Maria Hitam.
Itulah Didik Nini Thowok yang kesuksesannya tak bisa dilepaskan dari ketekunannya berdoa. Semakin ia berdoa, semakin ia meyakini bahwa Tuhanlah satu-satunya kekuatan dalam hidupnya. Dengan demikian, ia tetap tidak sombong. Didik tetap hidup dengan sederhana di rumahnya yang sederhana di Jl. Jatimulyo, Yogyakarta, di pinggir sungai yang ditinggalinya sejak tahun 1980-an.
Kini, setelah semua cita-cita masa kecilnya terwujud, ia hanya ingin bersyukur dan bersyukur. Untuk itu ia berbagi kebahagiaan dengan mendirikan yayasan yang menyantuni biaya pendidikan 60 anak. Dan di usianya yang ke-50, kebahagiaannya semakin lengkap ketika ia boleh mengasuh seorang bayi laki-laki yang ia beri nama Aditya Awaras Hadiprayitno, setelah menantikan selama bertahun-tahun.
Menjadi saksi kebesaran Tuhan atas dirinya, ia hanya bisa berkata, " Saya percaya, kesuksesan dan kebahagiaan saya adalah jawaban Tuhan atas semua doa-doa saya. Bahkan sekarang tidak ada lagi yang bisa menghina saya karena menarikan tarian perempuan. Ya, Tuhan memang selalu menguji saya sampai batas waktu terakhir, sampai-sampai, setiap kali saya berdoa, saya tidak tahu lagi apakah saya harus menangis atau tertawa. Memang, Tuhan itu suka bercanda."

Monday, January 17, 2011

Khotbah by Ps.Paul Herwanto

Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
(Matius 1:1, 5)
Ada kuasa Iblis yang berusaha mematahkan janji Tuhan bahwa akan datang seorang Penebus. Pantas saja Sara, istri Abraham tertawa ketika pada usianya yang hampir 90 tahun mendengar bahwa tahun depan ia akan melahirkan seorang anak. Iblis tentu setuju dengan tawa Sara, yang telah menantikan janji Tuhan selama hampir 25 tahun. Tuhan tidak pernah ingkar atau lupa pada janji-Nya, Sara istri Abraham yang mandul, melahirkan Ishak tepat seperti yang Tuhan janjikan . . . . Rut yang merupakan garis keturunan Abraham yang masuk dalam silsilah kelahiran Yesus dibuat kehilangan suami, secara manusia tidak ada harapan untuk penggenapan janji Tuhan . . . . Alkitab menubuatkan bahwa Sang Penebus akan lahir di Betlehem, akan tetapi Yusuf dan Maria tinggal di Nazaret. Jarak antara Nazaret – Betlehem adalah kira-kira 100 mil (160 km), secara manusia ada sesuatu yang mustahil . . . . Herodes berusaha untuk membunuh Sang Penebus yang baru saja dilahirkan, menurut pikiran manusia maka tentulah Sang Penebus yang baru dilahirkan akan ikut binasa. Akan tetapi Tuhan yang pada-Nya kita percaya dan berharap ternyata adalah Allah yang maha dahsyat. Ada cara-cara Tuhan yang tidak dapat terselami oleh pikiran manusia . . . . Kalau Tuhan yang ber-acara maka tidak ada satu kuasapun yang dapat menghalangi-Nya. Mungkin jelang perayaan natal tahun ini, kita memiliki banyak hal yang dirasakan sangat mustahil akan dapat terlaksana, akan tetapi jika mau berpegang pada janji Tuhan, bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya, maka kita akan dapat menikmati penggenapan janji-Nya yang luar biasa. Selamat natal 2010 dan kiranya kita dapat selalu meng-imani dan meng-amini janji Tuhan. (Bandung, 17 Desember 2010)
Paul Herwanto

Renungan "Hidup Yang Berkualitas"

Tuhan telah menyelamatkan serta mengampuni dosa kita, sbg ungkapan syukur kita marilah, kita memiliki HIDUP YG BERKUALITAS:
1. Jujur & Setia.

2. Disiplin & kerja keras.

...3. Senang menolong.

4. Murah hati & suka mengampuni.

5. Adil & penuh kasih.

Statement of Faith "GPDI"

  1. We believe that The Holy Scripture is GOD’s Words implemented by The Holy Spirit, consisting of 66 books, from Genesis to Revelation (2 Timothy 3:16; 2 Peter 1:21).
  2. We believe that the attributes of GOD’s Deity is in the form of Trinity “GOD The Father, GOD the Son, and The Holy Spirit” (Deuteronomy 6:4; I Timothy 2:5; I John 5:7; Matthew 28:19), The One and Only GOD whose name is “Jesus Christ” (The Acts 2:36; 8:12; 10:48; Matthew 1:1; Revelations 22:20-21; The Acts 19:5; I Peter 3:15).
  3. We believe that GOD is The Creator of the universe and mankind, stated in the book of Genesis (Genesis 1 & 2; John 1:1-3; Colossians 1:16; Rome 4:17; 1:19-20).
  4. We believe that Jesus Christ, The Son of GOD, born as man (from the anointed Virgin Mary by The Holy Spirit), crucified and died on The Cross to bear our sins, buried, resurrected, and rose to The Heaven above, and will come again in The Second Coming. (John 20:31; Rome 1:4; I John 4:15; John 1:14; Philippians 2:7-8; II Timothy 3:16; Matthew 1:18; Isaiah 7:14; Luke 1:35; I Timothy 1:15; The Acts 4:1-12; 10:42-43; Rome 6:4; I Corinthian 15:3-4; I Thessalonians 4:15,17).
  5. We believe that The Holy Spirit is GOD’s figure, having His Divine characters of Immortality, Presence, Power, Wisdom, Holy, and Love. Baptism by The Holy Spirit is anointed and filled by The Holy Spirit, with manifestation of speaking in different languages supplemented by The Holy Spirit. Baptism is for those who repent from their sins and born again in Him (I John 5:7; II Corinthians 13:13; Hebrew 9:14; Psalm 139:7-10; Luke 1:35; Genesis 1:2; Job 26:13; The Acts 2:4; 10:45-46; 19:6; Mark 16:17; John 7:38-39).
  6. We believe in water baptism, submerged in the name of GOD The Father, GOD The Son, and The Holy Spirit. This baptism upon Jesus Christ’s will is mandatory for those who are saved, believe in Him, repent and born again in order to support GOD’s truth (Mark 16:15-16; The Acts 2:38; 8:12, 37 & 39; Matthew 3:15; 28:19; Mark 1:15).
  7. We believe in the salvation of spirit, soul, and body by GOD’s Grace and faith in Jesus Christ. The believers must maintain their covenant, holiness, faith; otherwise, the salvation will be annulled (Ephesians 2:8-9; Rome 10:9-10; I Corinthian 1:18; Philippians 2:12; Matthew 24:13; Hebrew 3:12; II Peter 2:20-22; 1:4-11; Jude 1:3).
  8. We believe in the manifestations of The Holy Spirit among Jesus Christ’s followers (I Corinthian 12:4-11; 14:26).
  9. We believe in The Lord’s Holy Sacrament, should be received by true believers (Luke 22:19-20; I Corinthian 11:23-26; John 6:53-56).
  10. We believe in GOD’s Miraculous Healing over any kind of disease by The Power of Jesus’ precious blood in HIS Holy Name (Isaiah 53:4; I Peter 2:24; The Acts 4:30; Mark 16:18).
  11. We believe in GOD’s blessing and aspiration upon the birth of every child (Luke 2:22-27; Matthew 19:13-15; Mark 10:13-16; Luke 18:15-17).
  12. We believe in The Solitary GOD’s Church, the fellowship of true believers, by which is holy and perfect as The Bride, kept aside for three and a half years in the tribulation; then transformed and lifted on The Second Coming of Jesus Christ (John 17:21-23; Ephesians 4:12-16; I Thessalonians 5:23; I Peter 5:10; I Thessalonians 5:4; I Corinthian 15:51).
  13. We believe Jesus Christ is The Groom, The King of Kings, and The Lord of Lords, who will come and arbitrate the whole world in just, and will reign in The Thousand-Year-of-Peaceful Kingdom with the Bride, HIS Church (The Acts 1:11; Revelations 22:7; I Corinthian 15:24-25; I Thessalonians 4:16-17; II Thessalonians 1:7-9; Revelations 20:10-15; Revelations 19:11-16; I Timothy 6:15).
  14. We believe in the resurrection of the holy people before The Thousand-Year-of-Peaceful Kingdom and the resurrection of all sinners afterwards; the holy ones will receive the eternal life, but the sinners will face the final judgment before GOD’s Throne and get the endless punishment in the sea of fire in hell (Revelations 20:1-15; I Thessalonians 4:16-17).
  15. We believe in the New World and atmosphere, full with The Truth and everlasting home for all Jesus Christ’s followers (I Peter 1:18-19; II Peter 3:13; Revelations 21:1-18).
  16. We believe in the praise and worship gatherings that should be conducted regularly, with solemn and joy (The Acts 2:25; Exodus 23:25; Hebrew 10:25; Psalms 47:2; 100:1-5; 134:2; 150:1-5).
  17. We believe that every government is GOD”s authority to whom we must obey (Rome 13:4; I Peter 2:17; I Timothy 2:1-2; Proverbs 21:1).

Arti Logo GPDI


SALIB :
Kuasa Kebangkitan, pengawal, pengawas dan perlindungan Gereja Tuhan.
BURUNG MERPATI :
Kuasa Roh Allah yang kudus sebagai kekuatan yang memimpin jemaat Gereja Tuhan menuju kesempurnaan.
ALKITAB TERBUKA :
Rahasia kebenaran Firman Tuhan yang akan dan diberitakan oleh segenap jajaran GPdI agar banyak jiwa-jiwa diselamatkan.
CINCIN BERTULISKAN GPdI :
Persekutuan dan ikatan kasih keluarga besar GPdI, mulai dari sidang jemaat, pelayan-pelayan, hamba-hamba Tuhan, gembala-gembala jemaat, penginjil-penginjil di manapun berada dalam menunaikan misinya masing-masing bagi hormat dan kemuliaan Tuhan.
AIR BENING YANG TURUN :
Turun Firman Tuhan sebagai “Air Kehidupan” yang menyegarkan dan memberi hidup bagi yang meminumnya.
BINGKAI EMPAT PERSEGI TEGAK :
Sebagai empat penjuru arah angin, yang berarti pula bahwa misi GPdI harus menyebar ke segala arah dan tempat dengan sikap yang tegak dan tegar.