Tuesday, January 25, 2011

Best for God, Best for people

“manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” 1 Sam 16:7

Natal tlah tiba. Gemerlapnya sudah terasa penuhi hati. Ornamen natal ada dimana-mana. Sejak tanggal 30 November sudah harus menghadiri undangan natal. Baik natal lokal, wilayah ataupun interdenominasi. Beragam acara disajikan, ada yang disajikan biasa saja, ada yang dihadiri oleh petinggi negara (yang beda agama), ada yang sangat tepat waktu, ada yang sangat ngaret waktu. Ada tiga hal yang I think matter,  memulai acara haruslah tepat waktu, susunan acara sebaiknya tidak terlalu panjang sehingga ga perlu bosan dan kotbahnya… no comment .  Hmm… namanya natal, orang-orang pengen melayani layaknya seperti tak ada hari esok, lagi obral besar-besaran, and then … maybe they hibernate again until easter.
Ada gereja yang sangat mempersiapkan natal sedemikian rupa sehingga acara berjalan dengan baik, terasa khidmat dan tertib. Tetapi ada gereja lainnya yang nyela, “tapi kan belum tentu ada urapan”. Ada orang-orang yang mempresent acara dengan segala sesuatu yang terbaik yang dia punya, terlihat begitu perfect. Tetapi ada juga orang yang mempresent acara apa adanya dengan alasan “Tuhan kan melihat hati, tidak perlu ada gemerlapan seperti orang dunia saja”.  Well, tiap gereja mempunyai tipikal berbeda, tetapi semuanya ingin memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Segala sesuatu yang dapat kelihatan memang untuk manusia. Urusan seberapa Tuhan mengurapi seseorang bukan urusan kita. Tidak ada parameter yang dapat mengukur urapan yang Tuhan beri kepada seseorang. Yang dapat dinilai oleh manusia (orang lain) adalah perbuatan, perkataan, keahlian, kecakapan kita. Ada orang yang terlihat ga religius banget tetapi ketika ia bercerita tentang praktek imannya, wow… kita terkaget-kaget. Ada orang yang terlihat religius, ketika kita bekerjasama dengannya kita juga terkaget-kaget dengan sikap dan perkataannya.
Pesan natal yang paling banyak adalah ‘menjadi terang’. Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan” (1 Yoh 1:5). (Menurut Barnes: “Allah adalah terang” – phos φως – Ia adalah cahaya itu sendiri, yaitu cahaya untuk semua, dan merupakan sumber dan sumber cahaya dalam seluruh dunia. Dia benar-benar murni, tanpa campuran dosa. Dia memiliki pengetahuan semua, tanpa campuran dari ketidaktahuan tentang hal apapun. Dia adalah tak terbatas bahagia, dengan apa-apa untuk membuat dia sengsara. Dia adalah tak terbatas benar, tidak pernah menyatakan atau countenancing kesalahan; diberkati dalam segala jalan-Nya, tidak pernah mengetahui kegelapan, kekecewaan dan kesulitan). Segala sesuatu yang bai k berasal dari Tuhan, dan segala sesuatu yang tidak baik bukan berasal dari padaNya.
Allah Bapa telah memberikan terang itu kepada kita, “Kamu adalah terang dunia”. Ada tujuan mengapa kita harus menjadi terang, yaitu “supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat 5:16). Orang lain harus dapat melihat perbuatan yang baik yang kita presentasikan.  Orang pasti melihat perbuatan kita. Orang tidak tau hati kita, mereka tidak tau isi hati kita sebelum kita ungkapkan. Tuhan memang melihat hati, tetapi manusia tidak lah demikian. Manusia melihat apa yang nyata di depan mata.
Mat 10:16 “hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”, ketika berhadapan manusia kita dapat menggunakan akal logika kita dalam bersikap, tetapi jangan lupa ada filter ‘tulus seperti merpati’. Itulah yang membedakan kita dengan orang dunia. Hendaklah kita jangan bodoh menghadapi dunia, kita harus pintar/ cerdik/ smart/ arif, tetapi jangan lah sampai kita melanggar Firman Tuhan juga.
Untuk mendapatkan berkat jasmani kita harus bekerja, untuk berkat rohani kita harus banyak berdoa. Hanya saja urutannya haruslah Tuhan yang terlebih dahulu, “Carilah dahulu kerajaan Allah”. Jangan seperti orang bangsa-bangsa yg tak kenal Tuhan yang lebih memprioritaskan hal jasmani, makanan, harta dan tahta. Bagi kita yang percaya kepada Tuhan, berkat adalah dari Tuhan, oleh sebab itu kita terlebih dahulu datang kepada Tuhan sebelum bekerja.
Dear friends, di hari natal yang indah ini, marilah kita memberikan yang terbaik bagi Tuhan, yaitu hati kita, sikap hati yang menyembah hanya kepada Tuhan Yesus Kristus. Marilah juga kita juga memberikan perbuatan kita, pelayanan kita yang terbaik bagi teman-teman, keluarga, sahabat, orang lain juga. ‘Menjadi terang’ adalah urusan  mempresentasikan perbuatan baik kepada orang lain dan memuliakan Bapa di sorga. Let’s be a normal christian, not only a religious one. We are not freak, we are light of the world. Do best for God, do best for people.

0 comments:

Post a Comment